Ardian bingung kenapa Mariska datang dengan tiba-tiba menyusulnya padahal baru saja di tinggalkan sebentar di rumah.
Apa lagi dia datang dengan wajah yang tegas dan cemberut, sepertinya dia sangat kesal.
"Sayang, saya ada meeting loh sebentar lagi." kata Ardian sambil melihat jam tangannya.
"Mariska nggak peduli, bisa-bisanya membohongi Maris bertahun-tahun."
Ardian bingung, istrinya tiba-tiba datang mengamuk, di lengkapi dengan tuduhan membohonginya.
"Saya nggak ngerti." kata Ardian.
"Apa ini kalau bukan penipu, pembohong?"
Mariska menunjukkan hpnya di depan wajah Ardian. Pria itu menjauhkan wajahnya demi melihat HP Mariska yang hampir menampar wajahnya.
Ardian akhirnya mengerti. Ardian hampir saja tertawa. Mariska sudah menyadarinya bahwa pemilik akun Teploks itu adalah dirinya.
"Apa senyum-senyum? puas sudah bikin orang baper sanpai lupa diri, terus di hukum keesokan harinya karena nyontek di kelas. Hah? Siapa yang salah sebenarnya?"
Kekesalan Mariska meladak, dia uring-uringan dengan suara yang paling nyebelin.
"Oh sudah tahu."
Ardian hanya menyeletuk begitu. Mariska makin geregetan.
"Huh, nyebelin banget sih jadi orang."
Mariska menyimpan lagi HPnya kedalam tas.
"Maris nggak suka ya di bohongin begini. Semua risiko Maris yang nanggung dan pak guru yang tampan ini seenaknya menghukum."
"loh, saya hanya berlaku adil dong, waktu itu, kamu nyontek saya tegur dong, kalau enggak teman-temanmu satu kelas bisa iri."
Mariska menatap suaminya yang menyebalkan.
"Tapi Mas Dian harusnya ngingatin Maris dong.?
"Ya ya...sudah. itu cerita udah lama sekali, nggak usah di ingat-ingat lagi dong."
Ruangan hening, pintu di ketuk .
"Masuk!" teriak Ardian.
Sekretaris masuk."Ya Jo." sapa Ardian.
"Rapatnya bisa segera di mulai kan, semua sudah siap." kata Jojo.
Sekretaris Ardian memang seorang laki-laki. Dia tidak berminat memiliki sekretaris wanita dengan alasan tidak mau suatu saat ada isu skandal terjadi.
Jojo pria muda yang tampan berusia pertengahan 20an.
Pria itu menatap Mariska sekilas dan agak terkejut, lalu menyadari suasana ruangan itu sedang tegang.
"Saya sedang bicara dengan istri saya, saya akan datang lima menit lagi." kata Ardian.
"Baik pak."
Jojo meninggalkan ruangan Ardian. Ardian fokus lagi menatap Mariska.
"Cuma mau ngomong gitu doang sampai susah-susah kesini Diajeng."
Ardian mendekati Istrinya kemudian di peluknya.
"Maaf sayangku, jangan di ingat-ingat lagi dong." katanya Ardian.
"Ok, sanksinya adalah... Mariska ingin ke Singapura, mau nonton konser, Mas Dian harus nemanin."Maeiska berceloteh.
"Deal, kita akan pergi bersama."
Ardian mengecup kening Mariska.
"Saya akan meeting sebentar, kalau Diajeng mau menunggu, kita akan pulang bersama nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Teacher
RomanceJatuh cinta dengan seorang guru? kisah seperti itu sangatlah biasa di alami siswi di sekolah, tapi apa jadinya kalau guru itu seorang darah biru alias ningrat? Mariska Maharani Sukma mabuk kepayang pada guru matematika temporer di sekolahnya. Guru...