Byuuur....
"Happy birthday..."
Tidak tahu apa-apa, tiba-tiba Mariska di siram air pas pulang sekolah. Sekujur badannya basah kuyup. Di susul lagi entah berapa kilo tepung terigu di lempar padanya juga.
Sepertinya teman-temannya menikmati penderitaan Mariska yang tubuh dan wajahnya tidak terlihat lagi.
Teman-temannya masih terus menyiram sambil membalurkan tepung padanya.
Mariska hanya bisa pasrah walaupun kesal, ini di luar prediksinya akan merayakan ultah seperti ini di sekolah. Teman-temannya ini sungguh kurang kerjaan.
Mariska tidak bisa memberontak atau melawan apa lagi menghindar, Nana memegangi tangannya dengan erat.
Kemudian datang Tiara bersama gengnya membawa sekntong telur kayaknya.
Dengan senangnya dia dan teman-temannya melemparinya dengan telur itu bertubi.
Lumayan juga rasa telor itu menampar kulit, rambut dan baju Mariska.
Mariska hanya pasrah."Pak Dian yang ganteng itu nggak bakal ngenalin elo." kata Tiara.
Mariska terkejut, " Jadi biyang gosip itu elo?" desis Mariska.
"Ya, biar semua orang tahu elo kegatelan sama dia."
Tiara menjawab sambil tertawa lalu meremas telor terakhir di wajah Mariska.
"Mutiara Putri Wardhani!"
Suara berat menyentak Tiara. Nada suara penuh amarah dan dia menyebut namanya dengan sangat lengkap. Dan aktivitas siram menyirampun terhenti.
Tiara menoleh melihat si empu suara, lalu dia berlalu dengan cuek. Ih nggak sopan banget sih sama guru begitu.
"Tiara." teriaknya lagi.
"Aduh bawel banget deh. " geram Tiara. Terpaksa gadis itu menatap Pak Ardian.
"Ya." sahut Tiara kesal.
"Apa yang kamu lakukan? "
"Cuma merayakan ultah dia, biasa aja kale."
Tiara bicara sangat santai pada Pak Ardian seolah-olah Tiara itu orang terdekatnya.
Tiara melirik Mariska yang sudah tidak ada muka lagi.
Ardian menatap Mariska, "Itu siapa?"
Bahkan Pak Ardian tidak mengenalnya.
"Mariska pak." Sahut Nana.
Pak Ardian melihat lagi Mariska yang nyaris serupa ayam goreng geprek.
"Ya ampun, apa kalian nggak ada acara lain yang lebih penting? Pergi ke acara amal misalnya. Saya nggak mau tahu,tempat ini harus bersih lagi, S e k a r a n g! "
Pak Ardian sudah menyuarakan perintah. Anak-anak berhamburan.
Mariska lega sambil menyeka tubuhnya yang sudah nggak karuan."Thank you, sudah menyelamatkan saya." kata Mariska.
"Bagai mana cara membersihkan itu?"
Pak Ardian seperti jijik melihat Mariska yang seperti habis nyemplung di rawa-rawa.
Mariska tidak peduli, dia langsung ke toilet mencoba membersihkan tubuhnya yang sudah kotor parah.
"Nggak seru nih, kenapa Pak Ardian itu tiba-tiba muncul?" Irana menyeletuk.
"Tidak akan seru selama ada saya, kalian boleh pulang kalau semua sudah bersih."
Pak Ardian meninggalkan siswa-siswanya yang sedang bekerja bakti membersihkan huru-hara yang mereka buat sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Teacher
RomanceJatuh cinta dengan seorang guru? kisah seperti itu sangatlah biasa di alami siswi di sekolah, tapi apa jadinya kalau guru itu seorang darah biru alias ningrat? Mariska Maharani Sukma mabuk kepayang pada guru matematika temporer di sekolahnya. Guru...