14. Romantic With Love

1.2K 71 12
                                    

Tiara ingat benar bagaimana tubuhnya menggeliat puas di bawah tubuh Malvino yang menawan. Tiara di buat menyerah dan menjerit ketika mereka mencapai puncak bersama.

Tiara tidak mengerti mengapa pria berwajah laknat ini sangat menggiurkan seperti gula-gula dari neraka. Celakanya dia terbujuk dan menyerahkan kegadisannya padanya.

Menangis juga tidak ada gunanya,

Tiara tidak bisa menyesalinya, dia juga menginginkanya. Dia menginginkan Malvino yang seksi, betapa indah tubuhnya ketika ia telanjang, pria itu memamerkannya sampai Tiara berlutut menginginkannya.

Tiara mendapatkannya sehingga dia memuja pria tampan ini setinggi langit.

Malvino tidak bisa menahan diri untuk menolak wanita agung yang di ciptakan oleh sang pencipta untuknya.

Kecantikan Tiara telah membutnya menyerah pada niatnya untuk menjaga dirinya sampai menikah, tapi wanita ini terlalu menggiurkan sehingga dia harus memilikinya, menikmatinya dan memberikan apa yang dia miliki untuknya.

Mereka bermain api hingga dua-duanya terbakar bersama, mereka memainkan sesuatu yang tidak seharusnya, tapi mereka mau, mereka ingin mereka butuh.

Suara desahan panas, jeritan nikmat dan jeritan terakhir ketika mereka mencapai puncak sangat membahagiakan mereka.

"Ohhh shit, kenapa rasanya senikmat ini, aku jadi tidak ingin berhenti." kata Malvino waktu itu.

Tubuhnya masih ada pada tubuh Tiada yang sebelumnya masih perawan, dan dia menjerit kesakitan ketika Malvino mengoyaknya.

Keringat membasahi tubuh Tiara dengan nafas yang masih tidak teratur. Gadis itu menatap Malvino yang tampan dengan rambut basah karena terlalu bergairah. Mata sayu yang puas dan dia bahagia.

"Apa kau sudah puas?" desisnya.

Pria itu tertawa kecil, sangat mengemaskan.

"Kalau belum?"

"Apa kau hyper?"

"Tidak, tapi kejantanku bangun setiap kali melihatmu, kamu sangat seksi membuatku seperti orang gila."

Tiara bergerak hendak mendorong Malvino, tapi di luar terdengar samar-samar suara Mama yang menanyakan Tiara pada Mariska.
Tapi Mariska menjawab

"Sudah pulang dari tadi."

Mamanya tidak tahu kalau putranya yang berwajah laknat ini sedang menidurinya. Sedang menikmati tubuhnya.

Jantung Tiara berdentum keras, dia takut pasti akan ketahuan.  Jika Mamanya sampai mengetuk pintu kamar Malvino Tiara pasti akan mati di atas tempat tidur ini.

"Minggir!" desis Tiara

"Santai aja,  mereka nggak akan pernah mengetuk pintu kamarku."
Kata Malvino.

"Oh ya?"

"Tenang aja, ayo kita ulangi lagi."

Wajah Tiara merona mendengar Malvino menginginkannya lagi. Tiara ingin menolak, tapi tidak bisa, Malvino sangat mempesona, dia sangat mempesona dan Tiara terpesona di bawahnya.

Tiara bersama Malvino hingga malam, dan mereka tidak bosan berdua di dalamnya. Yang di pikirkan Tiara sekarang adalah bagaimana di akan keluar dari rumah megah bergaya mediteranian ini.

Tiara sudah siap akan pergi,  Malavino membongkar peralatan memanjatnya. Dia memasang tali karmantel lalu di hubungkan pada carabuner.

Cowok itu membuka pintu beranda kamarnya, dia memeriksa kebwah. Taman yang sepi.

Royal TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang