Mereka bertiga sampai di Bali. Mariska terlihat bahagia bisa bebas. Dia memang harus bertemu belahan jiwanya. Nana adalah teman yang paling di sayanginya. Ardian tahu.
Ardian telah memesan dua kamar bersebelahan, di Mulia Hotel. Awalnya Ardian ingin tinggal di villa, tapi teringat mereka akan berpergian bersama Nana, sepertinya Ardian perlu privasi.
"Kalau perlu apa-apa, saya ada di sebelah."
Ardian membantu membawa koper Mariska, lalu dia membuka pintu di sebelahnya.
"Baik Mas."
Ardian menghilang. Nana memeluk Mariska bahagia.
"Kirain gue udah nggak bakal lihat elo lagi Mar. " Nana terharu.
"Sebetulnya Mas Dian ngajakin kita ke Bali karena dia merasa bersalah."
Kata Mariska."Oh ya? Kenapa?"
"Akhir-akhir ini dia sangat menyebalkan dan bikin gue marah. Dia juga suka uring-uringan." kata Mariska.
"Kenapa ngajakin gue juga?"
"Karena dia nggak ngebolenin gue selebrasi kelulusan sama teman-teman, jadi dia bilang boleh ngajakin siapapun ke sini."
"Ahhh...dia sweet banget sih." kata Nana tiba-tiba lebay.
"Biasa aja kale." kata Mariska
Mereka bersenang-senang selama di Bali, sementara mereka bermain menikmati liburannya Ardian tetap sibuk dengan tesis yang harus segera di selesaikan. Kadang dia harus membalas email mengenai pekerjaannya.
Jadi Ardian tidak perlu takut lagi Mariska akan mati bosan. Mungkin juga Mariska bosan karena tiap hari bersamanya, melihat wajahnya yang mungkin membuat dia bosan.
Mereka bertemu di restoran hotel untuk makan siang, Ardian sudah sampai di restoran lebih dulu, Mariska dan Nana menyusul kemudian.
Ardian melihat menunya tanpa suara, pembawaannya tetap tenang, tetap terlihat dingin seperti ketika di dalam kelas dulu.
Ardian melirik Mariska dari balik buku menu. Dia terlihat bahagia, apa adanya seperti remaja pada umumnya.
Berbeda ketika dia berada di keraton beberapa waktu yang lalu. Ardian seperti melihat orang yang berbeda dengan balutan gaun yang di pakainya. Dandanan yang lebih tegas dari biasanya, dia sudah terlihat dewasa seperti sudah menjadi ratu.
"Pak Ardian gitu-gitu aja, dia nggak berubah ya?" bisik Nana.
Mariska menatap Ardian yang berekspresi datar.
"Sebetulnya dia berubah kok, dia sangat manis." sahut Marisaka.
Ehemm!
Mariska dan Nana kaku, mendengar suara Ardian berdeham keras. Ardian mendengar dua wanita kasak-kusuk membicarakannya.
Ardian meletakkan buku menu dan menyebutkannya pada pelayan. Mariska dan Nana bersahut-sahutan menyebutkan menunya.
Mariska menatap penampilan Ardian yang sanagt santai. Seperti kebanyakan orang berlibur di pinggiran pantai dia mengenakan celana denim pendek, kaus warna putih, Mariska juga melihat Ardian cuma memakai sandal.
Dia tidak terlihat seperti banagsawan, tapi tetap terlihat kaya.
"Kamu nggak takut gosong pakai baju begitu sayang?" tanya Ardian datar.
"Mariska nyaman kok."
Ardian mengangguk, tapi dia tidak berkomentar lebih lanjut. Belum lama akun gossip Keraton Issue memuat foto Mariska yang cantik. Beritanya sangat menggelitik.
Calon Puteri Kusuma Ningrat Terlihat Berlibur di Bali, Bersama siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Teacher
RomanceJatuh cinta dengan seorang guru? kisah seperti itu sangatlah biasa di alami siswi di sekolah, tapi apa jadinya kalau guru itu seorang darah biru alias ningrat? Mariska Maharani Sukma mabuk kepayang pada guru matematika temporer di sekolahnya. Guru...