6.When I Fall In Love

1.5K 94 11
                                    

"Saya hanya penasaran dengan siapa Tiara?"

Ardian mengambil minumannya lalu duduk di sofa yang sudah di siapkan. Mata tajamnya menatap Mariska tanpa berkedip.

"kamu tidak tahu?" tanya Ardian. 

"Tidak."

"Dia sepupu saya."

"What?"

Mariska memegangi kepalanya dengan dua tangannya  seolah-olah takut kepalanya akan jatuh ke lantai.
Ardian heran kenapa Mariska sekaget itu mendengar jawaban darinya.

"Hanya sepupu?" Mariska masih terbelalak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hanya sepupu?" Mariska masih terbelalak.

Ardian mengangguk. Tapi Ardian juga penasaran kenapa Mariska sekaget itu.

"saya pikir dia...tunangan Pak Ardian." kata Mariska.

"Mas...Ardian." Ardian mengoreksi.

Mariska tersipu, kenapa dia jadi makin lega.  Ternyata Tiara hanya sepupu.

"Tapi kenapa gayanya seperti dia istri...mu. "

Ya ampun kan?  Mu?  Sudah ngelunjak kan?
Tapi sepertinya Ardian baik-baik saja.

"Mungkin kerana dia sudah dekat dengan saya dari kecil.  Ayahnya sudah meninggal lama, ibunya adalah tante saya dan dia single mother.

"jadi... Dia nggak ada hubungan apa-apa sama...

"Sebut nama saya sesukamu!"

Ardian meletakkan gelasnya. Rupanya  Mariska sudah syok bertubi-tubi hari ini,  mengetahui Tiara adalah sepupunya juga mengejutkan dunianya.

"Mas Dian? "

Ardian tertawa puas, Mariska tidak canggung menyebut namanya.

"Tidak, Tiara hanya seorang adik yang manis. "

"Tapi dia memarahi saya, seolah-olah cemburu karena Mas Dian dekat dengan saya."

"Oh ya? Separah itu?" tanya Ardian.

"Ya. "

"Awas, nanti saya marahi, jangan khawatir."

Ardian meraih Mariska lagi, kali ini dia mengelus wajah Mariska yang lembut.

"Tadi kamu menari?"

Mariska mengngguk,

"Kapan pertunjukannya?"

"Minggu depan, mau datang melihat  nanti? Mariska akan dapatkan undangannya." kata Mariska.

Ardian mengangguk, " Kalau tidak keberatan." kata Ardian.

"Tentu saja Mariska akan mendapatkan undangannya dengan mudah."

Mariska tersenyum senang, giginya berbaris sangat rapi dan berkilau seperti mutiara.
Ardian mendekat pada Mariska, dia ingin sekali mencium Mariska yang manis seperti madu. Tapi ponselnya bergetar.

Royal TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang