Ia meyakinkanku bahwa ia berbeda.
Ia meyakinkanku bahwa ia akan selalu ada .
Ia mengucapkan rangkaian kata sebagai kunci keseriusannya .
Ia bertindak sebagai jawaban dari semua ucapannya.
Ia berbeda dalam setiap hal dan itulah yang membuat ia istimewa.-MAHALINI RAHARJA
Pukul 17.45
Mereka melupakan waktu,melupakan istirahat dan melupakan kesehatan masing masing . Nuca dan mahalini masih ditempat ini , namun bedanya mereka sudah turun dari rumah pohon itu. Mereka layaknya remaja yang sedang kasmaran . Padahal lima tahun adalah waktu yang cukup lama dalam suatu hubungan. Ini adalah kesempatan bagi keduanya untuk menghabiskan waktu berdua . Karena selama lima tahun mereka berpacaran, mereka jarang bertemu . Mahalini dengan kesibukannya kuliah di Amerika , dan Nuca yang sibuk di indonesia dengan karirnya. Sekarang mereka sedang tiduran di hamparan rumput luas dekat rumah pohon. Mereka sedang bercerita tentang kisah cinta mereka .
"Nuc kamu sayang gak sama aku? "
"Kenapa tiba tiba nanya gitu sih sayang? . Perlu aku jelasin lagi kekamu?. Apa kurang selama ini semua perhatian dan cinta aku ke kamu. "
"Kalau misalkan aku gak cantik lagi , apa kamu bakal tetap Nerima aku apa adanya ? "
"Inget Lin , aku gak pernah liat kamu dari fisik. Aku cinta sama kamu karna sifat kamu , ketulusan hati kamu , kebaikan kamu yang berbeda dengan cewek lain. Fisik kamu itu cuma bonus bagi aku. "
"Kenapa kita beda sih nuc ? . Kenapa takdir pertemukan kita , kenapa takdir buat kita jatuh cinta dan kenapa juga takdir yang akan misahkan kita nanti . Kenapa kita harus beda " tangis linzi pecah.
"Heyy kamu ngomong apa sih sayang. Kalau itu takdir yang tuhan kasih buat kita , terus kita harus apa ? Harus nolak gitu? . Sekeras apapun kita tolak, tapi kalau Tuhan dan semesta mengijinkan kita bersama , pasti kita akan bersama. Udah kamu jangan nangis" ucap Nuca sambil menenangkan mahalini.
"Aku takut nuc . Kamu bakal ninggalin aku ".
"Udah gak usah mikir macem macem. Aku gaakan ninggalin kamu sampai kapanpun. Hanya maut yang bisa misahin kita " tutup Nuca
Nuca bertanya dalam hati , ada apa dengan kekasihnya . Apa linzi masih meragukan dirinya?. Nuca tidak mau melihat kekasihnya sedih seperti ini, apalagi sampai menangis. Nuca hanya ingin melihat linzi bahagia. Nuca berniat menjahili linzi agar linzi tertawa lagi .
"Sayang , sini kejar aku kalau bisa " Nuca berlari memutari pohon besar
"Ih kesel. Aku bakal cubit kamu sepuasnya kalo aku bisa dapetin kamu. Awas aja " ucap linzi langsung berdiri dan lari mengejar Nuca.
Nuca berlari kencang saat mahalini mendekat kepadanya. Mahalini menyerah , dia lelah mengejar Nuca yang terus berlari ketika dirinya mendekat.
"Oke aku nyerah "ucap mahalini
Nuca pun mendekat karna mahalini sudah menyerah.
"Tapi bohong . Yey kena tangkap hahah. Diboongin mau " ucap linzi
Linzi menangkap Nuca dan mencubit Nuca dengan gemas . Nuca tidak tinggal diam , dia menggelitiki perut linzi hingga linzi menyerah.
"Oke aku nyerah , kita damai . Aku capek nuc. Ayo kita kembali ke villa . Sam dan ziva pasti khawatir sama kita. "
"Duduk sini dulu , istirahat sebentar. Muka kamu pucet sayang " ucap Nuca .
"Aku gak capek kok. Mendingan balik sekarang nuc , ini udah gelap loh ."
Dilain sisi .
"Sam , gimana nih kak linzi sama nuca belum balik . Mereka gak kesesat kan ? . Ini udah gelap loh , aku khawatir sama mereka berdua, terutama kak linzi"
KAMU SEDANG MEMBACA
cool boy and crazy girl
Roman d'amourBeragam, bukan berbeda. Berwarna, bukan tak sama. Kamu, adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan. Meskipun kebahagiaan belum kita temui, kebersamaan ini yang layak kita nikmati. Sambil kita pikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya nanti...