Chapter 9

4.8K 315 18
                                    

_______________
•~______________________~•

Jangan lupa vote and comment
Terima Kasih

Oh ya, mungkin di chapter ini bakalan banyak yg part-nya NamJin jadi bagi yang ngga suka harap skip chap. ini, gumawo

Happy Reading

Paw~🐾
•~_____________________~•
_______________

'''∆∆∆'''∆∆∆'''

"Jimin!?"

"Hyung!?"

~

Jimin dan sang pemilik cafe langsung berpelukan udah kaya pasangan LDR ketemu untuk pertama kalinya.

Sedangkan para pelayan/karyawan yang bekerja di sana menatap mereka berdua sedikit aneh. Tatapannya seakan-akan mengatakan 'ih apaansi sok kenal bgt deh' , 'itu siapa? anaknya? gak mungkin! masa iya dulu Tuan nikah waktu masih TK' , 'itu pacarnya atau istrinya atau suaminya atau gebetannya atau tunangannya atau...dst'.

"Kapan kau kembali ke Korea hyung?"tanya Jimin.

"Mmm.. sekitar dua bulan yang lalu ku rasa"jawab sang pemilik cafe.

"Aish, kenapa hyung tidak memberi tahuku? Gini nih kalo sibuk ngurusin panci pink yg buluq sampe² lupa ngabarin sama temen sendiri"balas Jimin.

"Yak, kau perlu tahu bahwa panci pink ku lebih penting daripada dirimu.. eh engga deng becanda"sang pemilik cafe hanya tersenyum laknat.

"Ck, Kim Seokjin tetaplah Kim Seokjin.. yaitu orang yg suka ngejulidin orang laen"Jimin komat kamit gak jelas udah kaya mbah dukun baca jampi-jampi skidipapap sawadikap yang di sana apa kabar.

"Aku bisa denger ya apa yang kau katakan!"ok hentikan omong kosong ini. Sungguh semua ini hanya membuang-buang waktu ku dan para readers.

Skip

Sekarang Jimin sedang berada di dalam apartment Kim Seokjin atau si pemilik cafe tadi. Mereka berdua duduk dengan tenang dan nyaman serta du temani secangkir teh hangat juga film My Little Pony.g

"Jadi, apa yang membuatmu datang ke cafe ku?"tanya Seokjin sambil meletakkan ponselnya di meja dekat sofa.

"Aku ingin melamar pekerjaan"jawab Jimin.

"Buat apa? Hei, kau ini masih kecil dan masih perlu sekolah.. btw, emangnya kenapa kok mendadak banget?"Seokjin mulai kepo. Dasar alpaca buluq.g

"Umm, ku rasa aku sangat merepotkan jadi biarkan aku hidup mandiri.. tak mungkin aku menyerahkan biaya hidupku kepada seseorang begitu saja"Seokjin mencoba untuk memahami sahabat ah tidak maksudku adik Seokjin.

Saking dekatnya, sampai-sampai Seokjin menganggap Jimin adalah adik kandungnya.

"Baiklah, kau bisa bekerja besok"ucap Seokjin membuat kedua mata Jimin berbinar-binar.

"Gumawo hyung~"Jimin langsung memeluk Seokjin dengan erat.

"Hmm"Seokjin membalas pelukan Jimin.

"Jim, aku mau ngomong sesuatu ke kamu dan mungkin membuatmu terkejut, maybe"Seokjin menggenggam  tangan Jimin dan menatapnya lekat seakan-akan ini perbincangan yang sangat serius.

"Ada apa hyung?"tanya Jimin dengan serius.

"Aku ju.."

Ding Dong~

Are You My Daddy!? ; [ YoonMin ]✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang