Aku tidak mencium harumnya setangkai demi setangkai bunga yang kau letakkan di atas pusara
Akupun tak merangkai sentangkai demi setangkai bunga ya berlalu begitu saja
Akupun tak memungut serpihan kelopak yang bertebaran disekitar akarku
Aku hanya merindukan kedamaian dari sunyinya ruang dan waktu
Aku hanya merindukan aroma percikan tanah yang tersapu air hujan
Aku hanya merindukan aroma hujan yang menggenang di sudut kota
Aku hanya merindukan aroma bulir air hujan yang terhempas angin
Saat tak terlupakan dari setiap kali waktu mengalun dan berubah,
Sama seperti setiap Sang Kala berseru riangItulah saat aku merindukan dan sangat merindukan aroma hujan yang menetes di kelopak Bunga Lily ,beratus ratus musim lalu.
Aku tak bisa menangis hanya karna kesedihan itu memang ada
Aku menangis karna kesedihan itu layak untuk ditangisi
Seperti aku yang merinduukan aroma hujan yang menetesi kelopak Bunga Lily beberapa ratus tahun laluHarum yang ku rindukan, entah apa aku tenggelam dalam waktu yang terus berlalu hingga ku tetap pada asumsi itu.
Aku adalah keabadian seperti tak melangkah tapi ku pikir aku bisa bersamanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Kerinduan Akan Masa
PoetryMimpi hari ini ku lanjutkan esok Bersama Sang Lucid Dream, aku memulai setiap cerita Bersama dengan Sang Fana, aku merangkum setiap kata Inilah Sajak Kerinduan Akan Masa Sebuah masa yang akan hilang dan terganti menjadi sebuah kenangan. Kenangan d...