Orang yang mudah mendengarkanmu bukan berarti ia benar benar ingin mendengarkanmu.
Adakalanya keadaan tlah menuntuntunya untuk senantiasa menjadi pendengar diluar kepiwaiannya.
Ada masanya, dia benar benar bosan dengan apa yang dia dengarkan darimu, terlebih lagi yang membuatnya muak adalah karena ia hanya bisa menjadi pendengar dan tak lebih dari itu.
Diantara banyak mata yang menyaksikanya,, dia mungkin harus memilih di golongan mana dia akan merebahkan jiwanya, terlepas dari tujuan hidupnya yang tak pasti.
Kepastian akan tuntunan dan tuntutan hidup menjadi samar ketika kemajemukan seolah tersamarkan demi citra internal dalam kelayakan luas, dan sepertinya tak ada ruang untuk dihuni dalam waktu lama, mungkinkah selamanya waktu berlalu hanya sekedar menjadi tongkrongan semata???
Lebih dari sekedar enggan, akan tiba saatnya seolah diperebutkan, menjadi tangan kanan atau menjadi orang kiri atau menjadi individu yang individual.
Apa yang dia pikirkan tentangnya ??
Kesan awal yang bagaimana ??
Demi apa semua terjalin ?
Kalian saling merekat oleh lem atau ambisi sepihak?
Atas dasar apa semua seolah begini adanya?Dengan gamlang?dengan frontal?dengan menjadi orang kiri yang tersikut keroco congkak?dengan menjadi tangan kanan di zona aman?dengan menjadi penurut demi pengalaman?dengan diam itu aman?dengan acuh itu wajar?dengan akhirat dunia didapat?
Apakah semua akan menyatu dan terjalin seolah begini adanya??
Hey....
Kau satu satunya orang yang tak berhak mempertanyakannya,, seolah wajar untuk dipertanyakan.Kau bukan orang yang wajib mendapatkan jawabannya karena kau bagian dari masa itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kerinduan Akan Masa
ŞiirMimpi hari ini ku lanjutkan esok Bersama Sang Lucid Dream, aku memulai setiap cerita Bersama dengan Sang Fana, aku merangkum setiap kata Inilah Sajak Kerinduan Akan Masa Sebuah masa yang akan hilang dan terganti menjadi sebuah kenangan. Kenangan d...