Di antara spektrum warna kelabu aku berlari, demi menemukan sesosok matahari pagi
Tapi tak kunjung ku temukan
Hai.. Pagi, kapankah kau akan bangun??Diantara dedaunan yang gugur aku melihat ke langit luas, demi menemukan seberkas cahaya malam
Tapi hanya kabut yang ku dapati
Hai... Malam, tidakkah kau kesepian tanpa bulan?Diantara pepuingan jiwa yang patah aku mendaki dengan kedua kakiku, demi menggapai Sang Fajar di sore itu
Tapi hanya silaunya saja yang merasuk ke dalam mataku
Hai... senja, apakah ini bisa disebut senja?Kemana perginya sinar yang dulu menerangi setiap detik kehidupanku ?
Kemana perginya kilau dari sekumpulan berkas cahaya yang senantiasa menembus dinding hatiku ?
Kemana perginya bintang bintang terang itu?
Kemana perginya Bintang Teragung yang lahir di saat fajar yang menari gemulai hingga akhir senja ?Kau menyelinap dimana?
Sudah cukup lelah kepakan ini merayu kehadiranmu
Aku bukanlah makhluk yang tak dapat merasakan keberadaanmu
Tapi apakah pernah sekali kau merasakan kerinduanku?Haruskan ku lebih meluangkan waktu dari hidupku ?
Tanpa ku sadari aku menghabiskan ribuan tahun hanya untuk bermain denganmu seperti ini
Atau haruskah aku hanya perlu menunggu?
Terduduk menunggu dan hanya merenung ketika langit tak pernah berganti warna
Selalu saja malam ...
Haruskah.... ???
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerinduan Akan Masa
PoetryMimpi hari ini ku lanjutkan esok Bersama Sang Lucid Dream, aku memulai setiap cerita Bersama dengan Sang Fana, aku merangkum setiap kata Inilah Sajak Kerinduan Akan Masa Sebuah masa yang akan hilang dan terganti menjadi sebuah kenangan. Kenangan d...