👑 Antagonis - 39

5.7K 347 2
                                    

Ini terakhir kalinya, semesta memberi waktu untuk kamu bisa mengenali perasaan. Jika waktu telah habis dan kamu belum menyadarinya, aku mundur.
•••

Tujuh hari spesial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuh hari spesial

1. Jalan-jalan
2. Makan malem berdua
3. Selalu berdua
4. Main musik bareng
5. Melakukan hal romantis
6. Rayain ulang tahun untuk kedua kalinya
7. Belikan hadiah
8. Nonton bioskop
9. Berangkat dan pulang bareng
10. Aku-kamu bukan lo-gue
11. Foto berdua
12. Selalu kasih kejutan
13. Lakukan hal yang manis (apa aja)
14. Lupain semuanya

Viola menatap buku kecil yang berada di tangannya, menghela napas pelan dan menatap Gita dengan tatapan yang sulit diartikan, "lo serius?"

Gita menganggukan kepalanya semangat, "serius."

Viola mengedikkan bahunya tak acuh, ia merebahkan dirinya di kasur Gita, "setuju-setuju aja gue, terakhir ini. Abis ini lo bakal lupain dia."

Gita tertawa kecil, "iya."

Viola melirik jam dinding yang menunjukkan pukul delapan pagi, ia merubah posisinya menjadi duduk, "ayo berangkat, kelas dimulai satu jam lagi."

Gita mengangguk, ia mengambil tas kuliahnya lalu menyusul langkah Viola yang sudah mendahuluinya.

"Mah!!" teriak Gita, ia berlari menuju dapur dan mendapati Mamanya sedang memasukkan nasi goreng pada tempat makan berwarna biru tua dan biru muda.

"Mama buatin nasi goreng dua, satu untuk Viola dan satu untuk kamu." Kintan memberikan tempat makan tersebut pada Gita dan Viola.

"Papa mana Mah?"

"Baru berangkat."

Gita menganggukan kepalanya, mencoba menerima. Ia tidak bisa menahan Papanya untuk tidak bekerja, mereka juga sudah berjanji akan meluangkan waktu untuknya.

"Jangan lupa diabisin."

"Iya Mah."

"Minum obatnya jangan lupa."

"Iya Mah."

Kintan menatap Viola yang tersenyum tipis, "Tante titip Gita ya, marahin aja kalau gak minum obatnya."

Viola menganggukan kepalanya seraya tertawa kecil, "iya Tante."

"Ya udah kalian berangkat, jangan sampai telat masuk kelas."

Gita dan Viola menyalami tangan Kintan, mereka melangkah keluar dari rumah. Masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh supir Viola.

"Hati-hati ya!!" Kintan melambaikan tangannya seraya tersenyum manis.

"Duluan Tante." Viola membalas lambaian tangan Kintan, ia menoleh ke arah Gita yang hanya tersenyum manis.

Mobil melaju meninggalkan rumah Gita, senyum tidak pernah surut dari bibir Gita. Membuat Viola yang duduk di sampingnya ikut merasakan bahagia.

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang