👑 Antagonis - 57

8.3K 402 5
                                    

Jarak yang sudah ada semakin terbentang luas, merasa asing satu sama lain. Memilih jalan sendiri-sendiri untuk memperbaiki perasaan, perasaan kehilangan mendominasi saat ini.
•••

Gita menatap ponselnya dengan malas, pagi ini badannya benar-benar terasa sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gita menatap ponselnya dengan malas, pagi ini badannya benar-benar terasa sakit. Ia berniat untuk izin tidak masuk kuliah hari ini.

Tangannya terulur mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, mencari kontak Viola dan menghubunginya.

"Halo Git."

Gita terdiam, tidak membuka suara sama sekali.

"Gita?"

"Vi, gue hari ini gak masuk."

"Kenapa?! Lo drop?!"

Gita menghela napasnya pelan, "hm."

"Pulang ngampus gue ke rumah lo ya?!"

Gita terdiam, ia juga ingin memberitahu masalah kepindahannya ke luar negeri nanti.

"Iya."

"Lo mau apa nanti?"

"Apa?"

"Mau gue bawain apaan?"

"Gak usah."

"Ya udah, pokoknya lo istirahat. Jangan macem-macem, inget besok lo tampil. Tapi kalau keadaan lo gak membaik besok, jangan dipaksa."

"Iya, gue tutup. Bye."

"Bye."

Sambungan telepon terputus, Gita menatap ponselnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia menatap boneka Teddy bear besar hadiah dari Daffa. Menatap boneka tersebut dengan sendu.

"Hai, apa kabar? Udah dua hari kita gak ketemu. Rasanya berat banget." Gita menatap boneka tersebut dengan sendu, menatap boneka tersebut seolah-olah itu adalah Daffa. "Susah ternyata jauhin kamu, tapi aku harus apa? Kamu yang minta aku menjauh."

Gita menghela napas pelan.

"Mungkin kita emang gak bisa bersatu, setelah UAS aku akan pindah ke luar negeri. Untuk kesembuhan aku, mungkin besok hari terakhir kita ketemu."

"Selama aku di luar negeri jangan aneh-aneh, aku cuman berpesan sama kamu. Jangan sakitin Nada, jagain Nada buat aku. Karena... Kita bertiga teman."

Gita menghela napas, ia terus menatap boneka Teddy bear besar tersebut.

"Aku pasti bakal kangen sama kamu, doain aku ya. Semoga bisa lupain perasaan aku untuk kamu seutuhnya."

"Karena bagaimana pun juga, perasaan ini salah saat kamu sama Nada masih ada hubungan."
•••
Suasana kantin begitu ramai, banyak dari mereka yang membicarakan acara fakultas esok hari.

Semua dekorasi sudah selesai dilaksanakan, panggung berukuran besar juga sudah siap di tengah lapangan. Banyak mahasiswa yang berlalu-lalang dan berdecak kagum karena dekorasi.

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang