Bel berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai, siswa-siswa pun sudah berada di dalam kelas, sedangkan sembilan pria tampan yang berjalan santai yang masih berada di area parkir sekolah.
Sedangkan dari sisi lain terlihat ada sekitar 11 orang pria yang sedang menunggu guru masuk di depan kelas. Mereka melihat 9 orang laki-laki sedang berjalan dengan santai dan dengan penuh aura memikat mungkin karena ketampanannya yang banyak dipuji oleh banyak perempuan, tapi itu membuat mereka semakin geram entah apa yang membuat semakin geram mereka hanya saja muak dengan cara mereka dipuji oleh banyak wanita.
Sebut saja mereka adalah geng the Boyz di bawah 11 pria tampan yang juga banyak diincar oleh para wanita di sekolah mereka adalah salah satu most wanted terkenal di sekolah selain itu juga, mereka berbakat dalam olahraga dan seni.
Sudah seminggu lebih 9 pria tampan itu menjadi perbincangan di kalangan wanita-wanita di sekolah mereka mencari tahu siapa nama-nama di 9 pria itu dan apa kemampuan mereka dan juga mereka berasal dari mana, semua dipertanyakan tetapi tak ada satu pun yang tahu mereka 9 pria itu tak satu pun membuka mulut apalagi mengatakan sepatah kata, mereka hanya diam dan hanya berbicara satu sama lain di antara 9 orang itu, tak ada yang berbicara dengan siswa siswi mana pun.
Jika dilihat dari wajah-wajah mereka siswa-siswi berpikir mereka jika dijadikan teman itu sangat asyik dan dari cara mereka bercanda bersembilan di sisi atau di lapangan atau dimanapun itu berada, mereka selalu memperhatikan 9 pria itu tapi tidak ada satupun yang bisa mengajak ngobrol bersama atau ikut menimbrung.
Mengapa demikian karena setiap ada orang baru mereka selalu diam dan hanya diam tak bersuara dan tak berkutik sekalipun.
Pertanyaan-pertanyaan pun datang dari banyak pihak tapi tidak ada satu pun yang berani mengungkapkan seorang gadis cantik dari kelas IPS 2 bertanya pada salah satu anak The Boyz.
"Salah satu dari kalian ada yang kenal dari 9 pria itu gak?" tanyanya pada pria putih dan paling tinggi di sana.Pria itu menggeleng lalu menjawab,
"Boro-boro mau kenalan orang orangnya aja pada cuek kayak gitu. Tapi emang pengen tahu sih sebenernya mereka dari mana sih? Terus maksudnya apa setiap ada orang lagi ngedeket mereka malah nyuekin?""Kenapa nggak kita manfaatin pas lagi acara ulang tahun minggu depan, coba salah satu dari kalian deketin mereka terus bilang ada yang menjadi panitia Enggak soalnya OSIS emang butuh panitia tambahan." Ujar gadis cantik itu lagi.
"Ya udah, lu coba lu deketin aja sana, kali aja diterima lu kan cantik lu baik lu ketua OSIS ya kan. Siapa tahu diterima coba sana." Sahut pria ber-nametag 'Sun-woo'.
"Anjir woo, jangan dong dia kan cewek kalau dia kenapa-napa gimana dicuekin aja pundung, kalo tiba-tiba di apain kan ngeri, anak orang." Sahut Eric pria bertopi merah hati.
"Tapi coba dulu deh, nanti gue pantau, kita liatin dari sini."-Younghoon.
"Ya udah gua ke sana, tapi beneran ya lihatin lho nanti kalo misal kenapa-napa langsung samperin gua gue takut mereka keroyokan, mukanya sangat-sangat gitu kalo ada orang asing." Sahut Ryunjin dengan penuh ketenangan.
"Kalian kenapa ngumpul disini ngapain?" Pak Jaehyun entah datang dari mana.
"E-enggak pak, lagi ngomongin buat acara ultah sekolah."
"Saya tahu, apa yang kalian lakukan, udah jangan gibah masuk kelas!"
"Si bapak ngelawak, mending ikut gibah pak." Sahut New dengan cengiran khasnya.
"Saya gak mau nyari masalah sama mereka."
Pak Jaehyun pun meninggalkan, mereka yang terdiam tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm || Straykids [END]
Misteri / Thriller'Don't easily give trust to others.' Siapa yang tahu isi hati manusia? Punya niat buruk atau tidak? -Straykids- story by : Bertha Nanda