8⃣

6.7K 636 66
                                    

[ Disisi lain ]

"Kok perasaan gua gak enak, ya?"

Blaze dan Ice bersama dengan yang lain tetap berada di ruang multimedia menunggu keadaan aman kembali.

Tapi, Blaze merasa tidak enak dengan rencana berpencar seperti ini. Karena tidak ada Frostfire di sampingnya.

Setidaknya masih ada Ice, Blaze merasa tenang. Namun Ice sangat tidak seru untuk diajak bermain. Hobi Ice 'kan tidur mulu.

"Lo kenapa sih? Termenung aja". Tanya Ice sambil memandang wajah Blaze yang melamun sejak tadi.

"Hanya... Memikirkan sesuatu".

"Sesuatu? Seperti apa?"

"Gua takut jika kita semua mati, Ice."

Ice tertegun. Ia tidak menyangka Blaze mengatakan hal seperti itu. Biasanya 'kan kerjaan Blaze main - main mulu.

"Lo berdo'a aja, Blaze. Walaupun kita mati nanti, yang terpenting kita sudah berusaha, bukan?" Nasihat Ice.

Perasaan Blaze menghangat, sahabat kecilnya itu selalu saja menenangkannya. Dalam hati kecil Blaze, ia berdo'a agar semua berakhir tidak sia - sia.

"Gem, laper... Cari makan, yuk!" Ajak Taufan.

'Pletak'

"Tunggu keadaan aman dulu, Fan. Yang ada nanti bukan cari makan tapi cari mati". Gempa, sambil memukul kepala Taufan. Yang benar saja mengajak Gempa ketika zombie sedang asyik menunggu mereka keluar.

"Aww... Sakit, Gem. Tenaga lo itu, tenaga apaan sih? Tenaga gajah, ya?"

Taufan oh Taufan, sepertinya kamu itu harus diajari bicara yang sopan, ya? Tidak tahu saja jika Gempa mengamuk nanti.

"Eh~ Taufan, bilang apa tadi? Tenagaku kayak gajah, ya?" Gempa menampilkan senyum manisnya. Dan menghampiri Taufan perlahan.

'Aduh... Seram... Seram...' Batin Taufan yang sudah menjerit ketakutan ketika melihat senyuman manis Gempa.

"Eitss! Sudah, sudah, berantemnya. Bukannya cari rencana". Ucap Ying sebagai penengah.

"Kita enggak berantem, kok. Emang harus bikin rencana?" Tanya Gempa menukar topik dengan muka polosnya. Seakan - akan tidak mau disalahkan dengan kejadian tadi.

"Haruslah! Jangan kayak tadi, yang ada kita berpencar terus menerus". Protes Ying. Tidak suka dengan rencana dadakan yang membuat dirinya dan Yaya terpisah.

"Jadi, apa rencanamu?" Halilintar yang tadinya tertidur langsung terbangun mendengar keributan. Suara Ying itu lumayan cempreng, maka dari itu Halilintar terbangun.

"Kita cari dan bergabung dengan tim yang lain".

•• •• •• •• ••

"Lo yakin ingin memasuki ruangan ini? Banyak sekali darah didepan pintu ini, bisa jadi zombienya ada di dalam".

Pemuda berambut ungu dan temannya yang bertubuh gempal itu kini sedang berada di depan ruang kesehatan.

Sejak kemarin, mereka berdua mencari keberadaan temannya yang lain. Namun, mereka berdua tidak pernah menemukan keberadaannya.

"Gua yakin. Gua bisa merasakan kehadiran seseorang di ruang ini". Ucap Gopal si pemuda bertubuh gempal itu. Fang masih saja menampilkan wajah panik. Karena ia takut jika pintu ini dibuka malah zombie yang muncul.

Tapi, saat Gopal mencoba meraih gagang pintu. Tiba - tiba saja Fang menepuk - nepuk bahunya Gopal. Gopal yang merasa risih segera menoleh ke belakang, dan satu zombie menarik perhatiannya.

RUN [Boboiboy] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang