🔟➕🔟

5.3K 645 113
                                        

Jadi... Kalian masih mau melanjutkan tujuan selanjutnya?" Tanya Taufan.

"Kita enggak bakal nyerah gitu aja 'kan?" Tambah Gopal lalu merangkul Taufan.

"Enggak lah! Kita pasti selamat! Betul tidak?" Sahut Blaze.

"Betul, betul, betul!" Yang menjawab hanya Thorn, Ice, Gempa, Yaya, Ying dan Glacier.

Jangan tanya lagi kenapa Halilintar, Solar, Supra dan Fang hanya diam. Kalian pasti tau 'kan?

"Okey, sudah sangat terik nih. Waktunya bersiap!" Seru Ying.

Perintah dari Ying langsung dilaksanakan. Seperti mengasah pisau mereka yang sudah tumpul. Atau menyiapkan persediaan peluru yang akan dipakai.

"Solar lagi ngapain? Ini apa?" Tanya Thorn sambil memegang isi peluru tanpa izin.

"E-eh?! Jangan dipegang! Nanti rusak!" Omel Solar.

"Ih! Galak!" Sindir Thorn.

"Memangnya lo enggak mau ngasah pisau?" Heran Solar karena Thorn lebih banyak waktu luang daripada dirinya.

"Udah tadi. Nih, lihat". Thorn pun menampilkan pisaunya yang sudah sangat tajam. Solar bertambah heran dengan sahabatnya yang satu ini.

"Thorn, gua kira lo cocok kalo jadi pembunuh bayaran". Ucap Solar blak - blakan.

"Ehhh?!! Kok kamu jahat, sih?!" Bentak Thorn. Sepertinya ia marah dengan Solar.

"Jangan baper, atuh". Bujuk Solar. Tapi Thorn tetap menunjukkan wajah marahnya.

"Hmph! Males sama Solar! Mau sama yang lain aja!" Seru Thorn lalu meninggalkan Solar yang gagal membujuk Thorn.

"Tuh kan ngambek". Ujar Solar dan melanjutkan kegiatannya lagi.

Thorn yang sedang badmood, pergi menuju ke arah Taufan dan Blaze. Setidaknya dengan mereka Thorn bisa lebih tenang.

"Kalian berdua lagi ngapain, nih?" Thorn penasaran. Karena kelihatannya Taufan dan Blaze lebih mengasyikkan.

"Napas". Jawab Blaze singkat.

"Ohh, bener juga ya". Ucap Thorn tulus.

Sedangkan Taufan langsung menjewer telinga Blaze.

"Jangan gituin anak polos. Nanti enggak pinter - pinter". Bisik Taufan. Agar Thorn tidak mendengarnya.

"Hehehe. Thorn, kita lagi mau bikin rencana. Mau ikut?" Sehabis dipukul Blaze malah ketawa - ketiwi dan mengajak Thorn ikut rencananya.

Namun Taufan hanya memutar matanya. Sepertinya ia menolak jika Thorn akan ikut. Taufan tidak mau rencananya gagal lagi gegara bocah bendul satu ini.

"Weh, kenapa dia ikut?" Bisik Taufan kepada Blaze.

"Enggak lengkap kalo enggak ada dia". Jawab Blaze.

Pada akhirnya Taufan mengalah "Gimana? Mau ikut?"

"Mauu!" Dengan senang hati Thorn pasti akan ikut.

"Ya udah, ikut kami. Kami akan membisikkan rencananya". Ujar Blaze.

Setelah menciptakan suara bisikan yang mengganggu beberapa orang, ketiga pemuda itu segera melaksanakan rencananya.

"Kenapa kita harus menjahili orang - orang?" Thorn bertanya sambil melihat ketapel yang dibuat sendiri oleh Blaze.

RUN [Boboiboy] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang