Apakah ada sesuatu yang menunggu mereka disana?
"Solar, berhenti aja, yuk". Ajak Thorn dengan nada ketakutan. Sedari tadi ia bersembunyi di balik tubuh Solar.
"Thorn benar. Gua punya firasat enggak enak, nih". Keluh Taufan. Ia hanya berfirasat, belum tentu saja akan ada sesuatu yang terjadi.
"Sebenarnya... Gua juga punya firasat enggak enak, nih. Gimana kalo seseorang ngintip ke lantai tiga?" Usul Gopal.
"Kalian penakut banget, sih! Biar gua aja sama Glacier yang ngintip". Seru Supra lalu menarik Glacier menuju lantai tiga.
Supra dan Glacier sudah menuju tangga yang paling ujung. Dan saat itulah mereka berdua mengintip.
Hal yang mereka lihat pertama banyak zombie namun jarak mereka cukup jauh dari ruang koperasi. Masih aman tapi mereka harus berhati - hati.
"Weh, gua dan Glacier pergi ke ruang koperasi duluan. Kita mau periksa aman atau tidak. Kalian tunggu disini aja". Ucap Supra. Kelakuannya sungguh nekat tetapi tidak ada pilihan lain.
"Baiklah, Sup. Semoga berhasil". Solar mengacungkan jempolnya begitu pun dengan Supra.
Setelahnya, Supra dan Glacier diam - diam menuju ke ruang koperasi.
"Mudah - mudahan mereka selamat, ya". Ujar Gempa. Ia terlalu khawatir dengan kedua orang yang sudah ia anggap teman.
Setelah satu jam menunggu mereka mendengar suara langkah kaki menuju ke arah mereka. Dan tibalah Supra dan Glacier dengan penuh semangat.
"Gimana? Aman?" Ice bertanya.
Supra dan Glacier tersenyum penuh kemenangan. "Aman, dong".
•• •• •• •• ••
Jam 17.00
Koperasi
"Waah!! Ada makanan!" Seru Gopal sambil melihat penyimpanan makanan yang tersedia di koperasi.
"Disini juga ada beberapa seragam sekolah". Sahut Yaya. Ia senang ada baju ganti karena baju yang ia pakai sudah sangat bau.
"Bisa ganti baju, nih". Seru Ying lalu mengambil seragam sekolah yang sesuai ukuran dirinya.
"Iya, juga, ya. Cantik". Begitu juga dengan Yaya. Ia juga sangat semangat soal baju seragam sekolah yang ditemukannya.
Kedua perempuan itu tidak tahu bahwa semua lelaki di ruangan itu telinganya mulai memanas. Apalagi disaat perempuan membicarakan tentang ukurannya.
"Kak Yaya, Kak Ying, lebih baik kalian pelankan sedikit suara kalian. Kedengaran, nih". Tegur Glacier.
Kedua perempuan yang baru saja ditegur langsung menutup muka mereka. Yaya dan Ying sangat malu saat menyadarinya.
Selepas semua permasalahan perempuan itu, mereka menggunakan waktu dengan bersantai.
Berbeda dengan Taufan, ia merasa tidak tenang sedari tadi. Taufan sudah mengajak Halilintar dan Gempa untuk menemaninya ke kamar mandi. Tetapi mereka semua menolak. Mereka tidak ingin menyia - nyiakan waktu luang.
Jadi, Taufan memutuskan mengajak orang lain saja. Seperti Gopal, Fang, Blaze, Ice, Thorn, Solar, Glacier dan Supra. Namun semuanya menolak.
Tidak mungkin 'kan jika ia mengajak Yaya dan Ying juga.
Maka dari itu, Taufan pergi sendiri ke kamar mandi tanpa ada yang menemaninya.
Dengan langkah yang sangat pelan, Taufan keluar dari ruang koperasi. Dan menuju kamar mandi yang sangat dekat dengan ruang koperasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN [Boboiboy] ✔️
RandomHanya satu yang bisa mereka lakukan. Yaitu berlari. Berlari untuk menghindari para ancaman yang datang ke mereka. Semua orang sudah terkena virus yang membuat mereka berjalan pincang - pincang dan menggeram tidak jelas. Layaknya zombie di dalam fil...
![RUN [Boboiboy] ✔️](https://img.wattpad.com/cover/207119925-64-k357856.jpg)