"Kita cari makan di dapur sekolah, yuk! Lokasinya enggak jauh dari sini, kok". Seru Taufan, yang lain langsung menengok ke Taufan.
"Lo tahu? Kenapa enggak bilang daritadi?" Tanya Halilintar. Temannya yang satu ini kadang - kadang bodoh banget, kadang - kadang pinter banget.
"Baru kepikiran, hehe" Taufan hanya menjawab sambil senyam - senyum. Halilintar menyesal mempunyai teman seperti dirinya.
"Ya, sudah. Ayok ke dapur, laper nih!" Ajak Blaze tidak sabar. Taufan itu memang bisa diandalkan walau hanya di waktu tertentu saja.
[ Dapur Sekolah ]
Bukannya menemukan makanan tapi mereka menemukan sebuah kekacauan di dalam dapur. Semua bahan makanan, berantakan seperti diacak - acak oleh kucing garong.
"Kok dapurnya berantakan, sih?" Gempa heran. Yang ia tahu dapur sekolah selalu dikunci oleh pihak sekolah. Hanya boleh dipakai saat praktek memasak.
"Gua udah berharap banyak makanan enak, kok malah kayak gini, sih". Blaze kehilangan semangatnya, ia juga merasa lapar sejak tadi. Namun, dapur sekolah berantakan entah ulah siapa.
Ice berjalan mengelilingi dapur sekolah dan membuka kulkas didalam sana. Dan...
"Disini masih banyak persediaan, kok". Sahut Ice lalu mengambil beberapa bahan makanan untuk disajikan.
SKIP
TIME
"Alhamdulillah, akhirnya kita dapet makanan". Ucap Gempa sesudah makan.
"Alhamdulillah, ya, Gem". Ucap Taufan sambil membenarkan perkataan Gempa.
"Ayok, kita jalan lagi". Ucap Halilintar secara dadakan.
"Lho? Kok udah mau jalan aja? Enggak istirahat dulu?" Ice yang sedang enak berbaring di paha Blaze langsung terbangun.
"Emang kalian mau tidur di tempat berantakan kayak gini? Gua sih ogah". Jujur Halilintar lalu mengambil beberapa bahan makanan dan dimasukkan ke dalam tas untuk beberapa hari.
"Ya udah, yuk, jalan lagi". Gempa berdiri, yang lain pun ikut berdiri.
"Tapi kemana?" Ice berhenti, langkah yang lainnya pun terhenti.
"Ke ruang kesehatan aja. Deket dari sini, lagian kita disana buat mengistirahatkan diri saja". Untuk kesekian kalinya ide Taufan muncul lagi.
Setelah makan dan berbincang - bincang sejenak, mereka melanjutkan perjalanan menuju ruang kesehatan. Setidaknya mereka perlu tempat berlindung untuk tidur malam ini.
Langkah demi langkah mereka berjalan menuju ke ruang kesehatan dengan aman tanpa gangguan apapun.
Namun langkah Blaze tiba - tiba saja berhenti. Ia berhenti karena melihat satu zombie yang sangat menarik perhatiannya.
"Blaze? Kenapa berhenti? Ayo, sediki lagi kita sampai di ruang kesehatan".
Blaze tetap bergeming, tidak menjawab pertanyaan Ice dan tetap memperhatikan zombie tersebut. Detik selanjutnya, zombie itu mendekat membuat Blaze sedikit tersentak.
Ice yang memperhatikan Blaze sejak tadi hanya menampilkan ekspresi bingung saja. Tapi setelahnya, ia tahu kenapa Blaze bergeming seperti itu. Dan Ice ikut tersentak saat zombie itu mulai mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN [Boboiboy] ✔️
РазноеHanya satu yang bisa mereka lakukan. Yaitu berlari. Berlari untuk menghindari para ancaman yang datang ke mereka. Semua orang sudah terkena virus yang membuat mereka berjalan pincang - pincang dan menggeram tidak jelas. Layaknya zombie di dalam fil...
![RUN [Boboiboy] ✔️](https://img.wattpad.com/cover/207119925-64-k357856.jpg)