"Ja- jadi lo selama ini... Pelaku dibalik semua ini?!" Ice mengucapkannya agak keras.
"Sshhtt! Jangan keras - keras ngomongnya! Emang gua kok pelakunya tapi yang menyebarkan virus ke seluruh tempat bukan gua". Jelas Solar.
"Terus siapa kalau bukan lo?" Tanya Ice penasaran.
"Lo tau farmasi di belakang sekolah kita? Salah satu profesor disana yang menyebarkan virus itu. Namanya-"
'GREP'
Baru saja Solar ingin menjelaskan semuanya pada Ice. Tetapi Thorn tiba - tiba muncul dihadapannya dan menarik tangannya. Ice yang melihat tidak mau ikut campur.
"Solar, jelaskan semuanya. Sekarang". Ucap Thorn dengan nada yang sedikit tegas. Solar menjadi gugup ketika Thorn seperti ini.
"Gua denger semuanya. Sekarang jelasin. Enggak usah pake alasan". Lanjut Thorn, kali ini ia harus mengetahui semuanya.
"Lo boleh marah sama gua. Tapi... Jangan disini, ya? Nanti jadi pusat perhatian yang lain". Ujar Solar dengan nada sedikit menyesal dan pelan.
Thorn pun segera menarik tangan Solar.
"Bang Upan, Blaze. Thorn mau ke kamar mandi dulu, ya. Nanti kita lanjut main lagi".
"Mau gua anterin?" Tawar Blaze. Thorn menggeleng.
"Enggak usah, Blaze. Solar mau anterin aku, kok". Ucap Thorn lalu melenggang keluar dari ruang osis.
"Ya udah, kalo begitu hati - hati di jalan. Banyak zombie". Sahut Blaze lalu diakhiri dengan tawa Taufan dan Blaze.
Kini kedua pemuda itu berjalan - jalan sambil berbincang - bincang.
"Enggak usah pake basa - basi lagi. Sekarang jelasin. Semuanya". Ucap Thorn yang sudah tidak sabaran.
"Sebelum itu, gua mau minta satu hal". Thorn memberhentikan jalannya. Begitu juga dengan Solar.
"Apa?" Ketus Thorn.
"Mau ikut gua ke laboratorium biologi? Dia ada disana". Ujar Solar.
Sedangkan Thorn hanya memiringkan kepalanya. Masalah ini terlalu pusing untuk dipikirkan. Dan rumit.
Laboratorium Biologi
Jam 23.00
Thorn dan Solar akan menemui seseorang. Bisa dibilang dialah pelaku utama. Sedangkan Solar hanya kaki tangannya dia.
Tadinya Thorn sempat menolak tapi Solar memaksa. Solar tidak ingin disalahkan sepenuhnya. Karena bukan dialah yang menyebarkan virus itu. Yang Solar lakukan hanya membuat vaksin untuk memperhambat virus zombie tersebut.
Cklek. Pintu laboratorium biologi terbuka dan disana sudah ada seseorang. Mungkin ia sudah menunggu sejak tadi.
"Dia siapa, Solar?" Tanya Thorn sambil melihat sosok yang mirip seperti dokter. Namun rambut berwarna ungu acak - acakan itu, mengingatkannya akan seseorang.
"Dia itu Prof. Kaizo, dialah yang menyebarkan virus itu". Jelas Solar. Thorn hanya membelalak, ia terkejut.
"Solar, bukankah dia itu..."
"Ya, dia mempunyai gelar profesor. Tetapi dia melakukan suatu kesalahan yang membuat ia selalu diejek profesor gadungan. Adiknya saja segan untuk dekat dengannya".
"Kau memperkenalkan diriku dengan sangat bagus, Dwiputra Solar Hamizan".
•• •• •• •• ••
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN [Boboiboy] ✔️
RandomHanya satu yang bisa mereka lakukan. Yaitu berlari. Berlari untuk menghindari para ancaman yang datang ke mereka. Semua orang sudah terkena virus yang membuat mereka berjalan pincang - pincang dan menggeram tidak jelas. Layaknya zombie di dalam fil...
![RUN [Boboiboy] ✔️](https://img.wattpad.com/cover/207119925-64-k357856.jpg)