13 # Dinner

489 68 6
                                    

"Adakan pertemuan malam ini." Ucap San masih dengan sorot mata yang mengawasi Suyeoo dan Hyunjin di seberang jalan.

"Baik, tuan."

"Jalankan mobilnya." Ucap San kemudian mengalihkan pandangannya dari dua orang yang sedari tadi di awasinya.

×××

"Baiklah. Sampai bertemu nanti,, sekretaris Yeo. " Ucap pria paruh baya di tempat kerjanya.

Kemudian ia bergerak menelepon seseorang.

"Sujia, kita akan datang ke acara makan malam keluarga Choi." Ucap Pak Yunho, pada istrinya.

"Baiklah. Aku akan pulang nanti siang, suamiku."

"Tapi----apa tak seharusnya kita mencoba menelepon dia? Perihal pernikahan ini?" Lanjut sujia dengan nada serius.

"Tidak perlu. Lagian cepat atau lambat dia akan mengetahuinya sendiri." Ucap Pak Yunho santai.

"Baiklah, aku serahkan padamu. Tapi jika suyeoo mengetahuinya, apa dia akan marah pada kita?"

"Tidak usah berpikiran seperti itu. Kita jalankan saja pernikahan ini dan suyeoo pasti akan senang."

×××

Suyeoo dan Hyunjin berjalan di koridor. Terlihat dari raut wajahnya, suyeoo sedikit merasa risih atas pandangan mahasiswa lain terhadapnya.

Hyunjin yang melihat itu langsung menautkan tangan kirinya dengan tangan kanan suyeoo.

Suyeoo yang diperlakukan seperti itu terkejut dan langsung melihat ke arah Hyunjin,

Suyeoo pov

maksudnya apa? Kenapa dia menautkan tangannya padaku?

Hyunjin yang melihat itu malah tersenyum.

Refleks! aku ikut tersenyum padanya.

Huh! Apa yang kulakukan?

Tak terasa kami berdua tiba di depan kelas. Aku berjalan masuk mendahului Hyunjin yang berada tepat di belakangku.

Deg

Baru saja masuk aku langsung di beri tatapan oleh mahasiswa dikelas ini, tak terkecuali San.

Aku melihatnya berada dipojok ruangan ini. Namun kali ini ia hanya bersama Yeosang, tidak bersama Wooyoung.

Syukurlah dia sudah berangkat.

Sedetik kemudian mahasiswa disini kembali sibuk dengan urusannya sendiri.

Namun berbeda dengan san,ia tetap menatapku. Dari cara menatapnya, dia seolah kesal terhadapku, atau kenapa?

Sulit membaca ekspresi pria dingin sepertinya. Dan sayangnya aku bukan dari jurusan psikolog.

Namun hanya sebentar kita saling mengadu pandang sebelum akhirnya suara Hyunjin menyadarkan ku.

"Suyeoo. Sampai kapan kau akan berdiri disini?"

"Ah iya, maafkan aku." Kemudian aku berjalan cepat menuju tempat duduk ku.

Dukk

Hyunjin? Mengapa dia duduk di sampingku----ditempat so hyan tepatnya.

"Nggak papa kan? Lagian so hyan jamnya siang." Tanyanya padaku setelah aku memandangnya seolah menanyakan mengapa kau disini?

YOU'RE VAMPIRE | CHOI SAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang