21 # Rooftop

318 56 10
                                    

Sebenernya aku males up karena kalian gak pada vote. Yg baca banyak yang vote sedikit banget-_
Aku kecewa sama yang gk vote..tinggal pencet bintang apa susahnya????

Tapi aku up deh biar readers yang udah vote gak sia-sia..

Make sure you vote and comment √

DON'T BE SIDERS!

"Saya akhiri kelas hari ini." Setelah mendengar kalimat itu, semua mahasiswa berhamburan keluar menuju jemputan atau kendaraan pribadi masing-masing untuk melepas penat di rumah.

Suyeoo masih pada tempatnya, mukanya pucat ,dan ia tahu itu. Ia bahkan sudah empat kali ke kamar mandi untuk memuntahkan sesuatu yang sedari tadi membuat perutnya tak nyaman.

"Kau sakit? Mukamu pucat." Terka taeyong yang kini berdiri dihadapannya.

"Nan gwenchana,ssaem. " Bibir pucat itu berujar dengan mata yang sayu.

Memaksa si pria menghela nafas perlahan,"mengapa kau tidak ke kantin tadi?" Dari raut wajahnya kelihatan sekali bahwa ia serius dengan pertanyaannya barusan,ia merasa tak dihargai karena perintahnya tak diindahkan oleh gadis pucat yang kini memasang raut wajah menyesal dan mulai berdiri menyangga pada meja.

"mianhe , tadi siang saya makan kue pemberian Mina,ssaem."

Lagi-lagi pria itu dibuat menghela nafas namun kali ini cukup panjang,"kalau begitu kau pulang denganku sekarang." Tanpa persetujuan si gadis,tangannya bergerak menarik pergelangan tangan suyeoo namun ditepis pelan oleh si empu.

"Mianhe , saya harus bertemu seseorang, ssaem." Suyeoo menunduk merasa bersalah. Tetapi di sisi lain ia harus menepati janjinya bertemu seseorang sepulang sekolah.

Tangan taeyong mengepal kuat, menghembuskan nafas mencoba tenang, dia mengulum bibirnya kedalam sebelum berujar "geure.."

"Jeongmal mianhe.."

"Gwenchana, " kedua ujung bibir pria itu bergerak naik keatas,berbeda dengan tangannya yang masih mengepal kuat.

×××

Suyeoo berjalan mondar-mandir bak setrika,ia bingung harus masuk atau tidak. Pasalnya ia kini tengah berdiri disamping ruangan kosong yang hanya ada seorang pria didalamnya.

Kondisi badannya pun masih tidak bersahabat, sesekali ia merasa perutnya memelintir usus serta lambungnya didalam sana, belum lagi pening dan luka dilengan kirinya yang mendadak nyeri.

Suyeoo mencebik kesal,"aish.. kenapa dia meminta bertemu disini." Sungutnya.

Mengumpulkan segala keberanian yang ada dalam tubuhnya, tangan lembut seputih susu itu pun bergerak membuka pintu kayu yang menggantung sebuah tulisan diatasnya'gudang'.

Suyeoo melihat sekeliling sebelum kaki jenjangnya perlahan melangkah masuk dengan jaket yang masih menempel ditubuh mungilnya.

"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya san dengan tubuh yang membelakangi suyeoo yang kini sedang merogoh sesuatu didalam tasnya.

"Ini." Tangan suyeoo terulur memberikan secarik kertas pada si lawan bicara.

San membalikkan tubuhnya dan menatap kertas itu sebelum memandang manik indah suyeoo.

YOU'RE VAMPIRE | CHOI SAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang