15 # First blood

516 62 4
                                    


make sure you vote and comment √

Perlahan aku membuka mata. Kukedipkan beberapa kali guna menyesuaikan cahaya yang masuk menembus masuk ke dalam kornea ku.

Putih. Ruangan ini didominasi warna putih. Bau obat-obatan juga menyeruak masuk menusuk hidungku.

Rumah sakit, tidak salah lagi.

"Nyonya,"

Aku mengarahkan pandanganku menuju sumber suara dan mendapati seorang wanita dengan stetoskop menggantung dilehernya,

"Nyonya perlu bantuan? "Lanjutnya sembari mendekat kearahku,

Untuk sekilas aku tertegun melihat wajahnya, cantik sekali. Ia juga terlihat masih muda, bahkan seperti seumuran denganku.

"Tidak, terimakasih. Eum..tidak bisakah memanggil saya suyeoo saja?, saya terlihat seperti pemilik RS ini jika dipanggil nyonya oleh dokter, " ucapku diakhiri dengan senyuman kikuk, aku benar-benar tidak enak dipanggil nyonya olehnya, aku hanyalah mahasiswa yang belum lulus.

Dokter itu terlihat berpikir,

Bukankah nona ini wanita tuan San? Tentu ia juga pemilik RS ini -batinnya.

"Eumm,,maaf nyonya, saya tidak bisa, saya permisi sebentar."

Dokter muda itu pun segera keluar setelah sebelumnya membungkuk hormat pada suyeoo.

Suyeoo mengernyit heran , mengapa tidak bisa? Dann...

Dokternya yang terlalu sopan atau memang peraturan rumah sakit yang mengharuskannya membungkuk hormat pada pasien.?

Cklek

Pintu terbuka dan menampakkan kedua orang tuaku dengan seorang pria yang tak asing, pria yang memberiku sebuah kenyataan pahit hingga membuatku terbaring diranjang rumah sakit ini.

San, dia pelakunya.

Jujur, saat mendengar san mengakui bahwa ia vampir membuat dunia suyeoo berputar, suyeoo merasa bingung antara harus sedih atau senang.

Ia senang karena san bisa jujur padanya dengan kebenaran yang sepertinya hanya diberitahu pada orang tertentu yang bisa san percaya, karena tidak mungkin san memberitahunya pada orang yang salah, apalagi awak media.

namun disisi lain suyeoo memikirkan masa depannya, akankah ia akan benar-benar menikah dan menghabiskan waktunya bersama dengan makhluk penghisap darah yang bisa menghisapnya sewaktu-waktu?

Masa bodoh dengan itu namun bagaimana nasibnya kelak? Menikah dengan seseorang yang bahkan tidak mencintai kita akan lebih menyakitkan jika dibanding dengan darah yang dihisap.

Suyeoo merasa ada yang aneh dengan tubuhnya saat san mengatakan bahwa ia adalah seorang vampir waktu itu.

Jika hanya mendengar kata vampire suyeoo sudah kenyang dengan itu, namun saat san yang mengatakannya mengapa kepalanya sampai sesakit itu?

Dan kenapa juga kepalanya seolah berputar memainkan beberapa adegan yang anehnya itu melibatkan appa nya?

Banyak pertanyaan yang bersarang dipikiranku, namun sangat tidak mungkin aku bertanya pada vampire itu.

Toh dia tidak akan menjawabnya.

Tapi mungkin saja dia sudah atau sedang mendengar semua isi pikiranku saat ini.

"Hey,,," walaupun suara eomma pelan namun itu cukup membuat suyeoo tersentak kaget.

Eomma duduk disamping ranjang kemudian menggenggam lembut tangan kiri anak perempuannya.

YOU'RE VAMPIRE | CHOI SAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang