(Maaf Untuk foto kali ini Ucol tindakan karena ada sebuah gangguan yang menyebabkan tidak dapatnya diunggah foto ini, Ucol udah berusaha tetapi kehendak dari pihak Wattpad tak bisa di Ganggu gugat sekarang.
Sekali lagi maaf ya..)
»—>✧༺🖤༻✧<—«
"SOOBIN, berhentilah bersifat seperti ini. Kau tau... aku lebih memilih kau yang bersifat menjengkelkan daripada kau yang bersifat dingin dan sangat cuek seperti ini,"
Soobin melirik Yeonjun sekilas, lalu kembali menatap lurus kedepan.
Terhitung sudah seminggu Kai pindah dari sekolah iniㅡdan terhitung seminggu juga Soobin sama sekali belum menerima informasi tentang kepindahan Kai.
Soobin akui ia sangat menyesal dengan perkataannya waktu itu. Soobin berharap ia bisa memutar waktu dan menarik kata-katanya, kembali. Namun inilah realita waktu, kadang apa yang kau sesalkan hanya sebuah bualan belaka jika kau hanya menyesal atas perbuatan yang telah kau lakukan dan tidak berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang telah kau perbuat.
Bahkan Soobin tak tau jika rasanya sesakit ini.
Dan bisa sebesar ini dampak dari pemuda bermarga Huening itu.
Tubuhnya terlihat sedikit kurus, wajahnya sama sekali enggan menampilkan ekspresi. Bak tak punya semangat untuk hidup.
Apapun alasan Soobin bisa menjadi seperti ini, Soobin hanya ingin bertemu dengan Kai sekarang. Meminta maaf dan segera melepaskan rindu yang kian membebani dirinya hingga membuat dirinya menjadi rapuh seperti ini.
Soobin terpejam sejenak.
Helaan nafas keluar dari bilah bibir kelinci miliknya.
Bahkan senyum pun enggan untuk menampakkan dirinya saat mengetahui Kai sudah tak ada lagi disekolah ini. Hilang seperti ditelan oleh bumi. Berbagai orangpun sudah Soobin tanyai, namun orang-orang itu malah tak tahu menahu bila Kau pindah dari sekolahnya.
"Dua bulan lagi kelulusan kita Soobin, kau tak bisa bersikap seperti ini. Pikirkan masa depanmu, ayahmu yang menaruh harapan besar kepadamu untuk menyerahkan kerja kerasnya selama ini kepadamu. Jangan berlarut-larut dengan patah hati ini,"
Soobin langsung melemparkan pandangannya kearah Yeonjun.
"Aku tidak patah hati," selanya dengan nada dingin seperti biasa."Jangan menyangkalnya Soobinㅡ"
"Aku tidak menyangkalnya! Hanya saja..."
"Hanya saja apa?" desis Yeonjun yang mulai kesal dengan Soobin.
Pria berdimple itu kemudian tertunduk sembari memejamkan matanya. Kakinya ia naikkan sebelah untuk merilekskan otot kaki yang perlahan mulai pegal.
"Hanya saja aku sangat merasa bersalah dengannya," lirih Soobin dengan rasa sesak yang kembali membuatnya memejamkan matanya.Yeonjun mengusap wajahnya frustasi, menyerah dengan Soobin dengan hati sekeras batu dan kepalanya yang sangat bebal jika diberi nasihat.
"Sudahlah! Tak ada habisnya bila aku berbicara dengan manusia bebal sepertimu!"
Soobin mendelik, matanya memicing tak suka, dan dibalas acuh oleh Yeonjun yang terlanjur geram dengan sifat Soobin yang keras kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] He Is Mine - SooKai
Romance[ROMANCE] [BAKU] [CAR-DOMN] Huening Kai, pria manis yang dingin dengan dandanan seadanya. Membuatnya ditindas oleh Choi Soobin yang Notabennya adalah most wanted school di sekolah elite tersebut. Hingga suatu hari, Kai menghilang tanpa ada kabar...