Malam ini Yena berencana untuk berbelanja bulanan. Dikarenakan kebutuhan di apartemennya mulai menipis.
Dengan rok dibawah lutut dan juga sweater rajut berwarna putih. Tak lupa juga coat panjang berwarna coklat susu. Rambut Yena kali ini ia gerai.
Yena saat ini sedang menunggu bus di halte yang dekat dengan apartemennya. Cukup lama untuk menunggu bus tersebut. Yena tak memiliki kendaraan pribadi karena dirinya tak bisa menggunakan motor maupun mobil.
Yena yang berdiri di pinggir halte terus menatap kearah jalanan. Tapi tiba-tiba ada dua pria yang tak ia kenal mendekatinya.
"Hei sendirian aja, mau di temani tidak?" ujar salah satu dari mereka.
Yena hanya diam menanggapinya. Ia terlalu takut untuk melawan.
"Kok diam aja sih, ikut kami yah. Kita senang-senang sebentar."
"Kau sangat cantik. Sayang banget sendirian disini."
Dengan lancang tangan pria itu memegang pipi kiri Yena dan mengelusnya. Reflek Yena menepis tangan pria tersebut.
"Ohh kau melawan sama kami. Duh cantik-cantik berani ngelawan"
"Sayang, sudah lama menunggu? Maaf yah. Tadi aku ada urusan sebentar."
Ujar seseorang dengan tangannya yang menarik badan Yena sehingga Yena masuk ke dalam pelukan pria itu. Yena yang terkejut menatap mata pria itu. Mata itu pernah ia lihat sebelumnya. Tapi siapa?
"Mau apa kalian dengan pacar saya? Tak lihat di belakang sana ada dua bodyguard saya? Pilih saja mau di hajar sama yang mana?" ujar Pria yang memeluk Yena tadi.
Dua pria tadi langsung melarikan diri tanpa berbicara apapun lagi.
Setelah di rasa aman, pria tadi melepas pelukannya dan melepas masker yang ia pakai.
Yena terkejut. Pria itu, Yangyang.
"Kau tidak apa-apa kan? Kok bisa sih kau jalan sendirian begini. Kalo kaya tadi pas tidak ada aku gimana nasib mu?" ujar Yangyang sedikit kesal terhadap Yena.
Yena hanya menunduk. Jujur ia takut Yangyang memarahinya.
"Maaf"
"sudah tidak perlu minta maaf, yang penting kau selamat."
Jemari Yangyang mencoba untuk mengangkat wajah Yena agar dapat ia lihat.
"Kau mau kemana? Kok jalan sendirian?" tanya Yangyang dengan lembut.
"Aku mau ke supermarket. Ingin belanja bulanan."
"Ya seharusnya kau tidak berjalan sendirian, kenapa tidak meminta salah satu dari dreamies untuk menemani mu?"
"Aku tak ingin merepotkan orang lain"
Mendengar itu Yangyang tersenyum. Wanita didepannya adalah wanita dengan hati yang baik. Tak hanya rupa nya saja yang cantik.. Hatinya pun juga cantik.
"Ya sudah, biar aku saja yang menemani mu." ujar Yangyang menawarkan dirinya.
"Eh gausah, aku bisa sendiri kok."
"Tidak, kau harus pergi dengan ku. Tak terima penolakan."
Setelah mengatakan itu Yangyang kembali memasang maskernya. Merangkul Yena menuju mobil nya tadi. Duduk di kursi penumpang dengan Yangyang di sampingnya.
"Ahjussi, kita ke supermarket xxx yah."
"Baik, Yangyang ssi"
Tak tahukah Yena, bahwa HP yang berada di slingbagnya sedari tadi terdapat notif beberapa pesan dan juga panggilan tak terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA // Jisung NCT 🐭
Fanfiction"Noona, I love you" -Jisung 💫Park Jisung 💫Kim Yena 💫ALL OF NCT'S MEMBERS