TIGA : 🐭

1.8K 224 38
                                    

Lucas adalah orang terakhir yang ingin Jisung campuri urusannya, mereka tidak pernah bertegur sapa, kecuali, jika lagi-lagi Lucas melanggar aturan. Karena mau tidak mau, orang pertama yang dia temui itu Jisung, Haechan sudah menyerah meladeni Lucas sejak kelas sebelas.

Mereka satu jurusan, sama-sama di kelas IPS, tapi Lucas ada di kelas belakang, empat atau lima, Jisung ga terlalu yakin dan ga mau cari tau juga. Perihal Renjun yang tahu kalau Lucas suka Chenle, ternyata itu dari postingan yang dikirim Lucas ke akun menfess sekolah. Gila emang dia.

Gimana awalnya Jisung ga tau, entah tentang kapan mereka bertemu, sudah berapa kali sejauh ini, Lucas dapat foto itu dari mana dan apakah Chenle juga menaruh hati ke manusia kelebihan hormon itu? Jisung ga tau, tapi dia benar-benar mau, sekarang, ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana awalnya Jisung ga tau, entah tentang kapan mereka bertemu, sudah berapa kali sejauh ini, Lucas dapat foto itu dari mana dan apakah Chenle juga menaruh hati ke manusia kelebihan hormon itu? Jisung ga tau, tapi dia benar-benar mau, sekarang, mungkin saatnya buat dia mencampuri urusan Lucas, ga secara langsung, lewat jalan aman aja. Dia akan ajak ngobrol Chenle, kapan-kapan, kalau hatinya udah siap.



















Jisung hari ini ga terlambat bangun, Ayahnya juga ada dirumah, ga pergi ke Kantor karena emang ga mau pergi aja.

"Ga mau di anterin?"

Jisung menggeleng, naik ke sepedahnya yang udah diparkirin sama Chanyeol didepan gerbang rumah. "Ga usah, sendiri aja"

"Yaudah, hati-hati"

Jisung cuma senyum sambil naikin alisnya, lalu berlalu meninggalkan sang Ayah yang lanjut mencuci mobil. Dia menikmati semilir angin yang hari ini terasa sejuk menerpa wajah. Dijalan, dia berpapasan dengan beberapa orang yang mengenalnya, sebisa mungkin Jisung menyapa, meski hanya sekedar basa-basi.

"Pagi"

"Pagi, Jisung"

"Pagi"

"Iya"

"Pagi, eh, Chenle?" Kayuhan disepedanya melambat, waktu lihat Chenle berdiri dengan gelisah, posisinya udah lumayan dekat dari sekolah. "Ngapain?" Dia nanya sambil menepi.

"Jisung" Chenle tersenyum dengan terpaksa.

"Iya, kenapa?" Matanya ikut mencari, pada arah yang sedari tadi Chenle awasi, dari kejauhan saja Jisung sudah bisa lihat badan bongsor Lucas yang berdiri didepan pagar sekolah, dia tertawa. "Takut? Sama Lucas?"

Chenle sekarang menatapnya, dia mengangguk beberapa kali, Jisung dibuat gemas karena dia terlihat seperti anak kucing yang tersesat. "Dia ganggu aku terus"

"Sini bareng, kalo berangkat sama gue, dia ga berani gangguin lagi"

Chenle menatap sepedah Jisung lumayan lama, sebelum akhirnya setuju dengan tawaranya. "Maaf ya, ngerepotin deh jadinya"

"Santai aja" Jisung udah siap meluncur, tapi kayanya Chenle dibelakang lagi bingung, harus pegangan kemana. "Pegangan tas gue aja, gapapa"

"Oh, iya, iya"

Bahagia kamu (nomor satu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang