Jisung dengan sembarangan memasuki kelas Chenle ketika jam istirahat, menaruh sekotak susu rasa cokelat didekat kepalanya yang tergeletak diatas meja.
Jisung menarik kursi, duduk didekat Chenle, ikut menjatuhkan kepalanya. "Kenapa, sih?"
Chenle menggeleng. "Gapapa"
"Boong banget"
Bukan tanpa alasan Jisung diserang rasa heran, karena sejak pagi, Chenle tidak ada semangat-semangatnya. Jaemin memberi laporan kalau dia hanya berdiam diri dikelas, tidak melakukan apapun kecuali menatap dunia luar lewat jendela yang ada disebelahnya.
Chenle bergumam. "Serius"
Jisung menegapkan kepalanya, menatap Chenle yang masih saja menunduk, dia berdecih, bersenandung dengan suara rendah, kembali berdecih ketika Chenle bahkan tidak menoleh atau memperdulikan eksistensinya.
"Ah, Chenle!" Jisung sedikit berteriak, membuat sisa murid yang ada dikelas menatapnya kesal.
Chenle tidak merespon.
"Mau gue beliin siomay?"
Dia menggeleng.
"Teh pucuk?"
Menggeleng.
"Bakso?"
Menggeleng.
"Mie ayam?"
Masih menggeleng.
"Terus apa?"
"Pergi, Jisung"
Jisung cemberut. "Lo ngusir gue?"
Barulah Chenle mengangkat kepalanya, dia menggeleng. "Aku mau pergi dari kelas"
"Ngebolos?"
"Iya, tapi engga ke Toserba"
"Kemana?"
"Rooftop?"
Jisung tersenyum, mengangguk setuju, membiarkan lengannya ditarik oleh Chenle, menembus kerumunan siswa yang ada dimana-mana di lorong sekolah. Bahkan ada Lucas, Jisung hanya tersenyum mengejek ketika melihat wajah masam anak itu.
Saat sampai di atap, mereka duduk di sofa yang memang sudah ada disana sejak lama, memandang hamparan langit biru cerah. Sempurna, Jisung pikir hari ini sangat sempurna, langitnya cerah, Pak Jaehyun melupakan hukumannya, dia dapat nilai bagus di pelajaran Mark dan sekarang Chenle sedang ada disampingnya.
Dia tersenyum. "Hari ini kayanya ga bakal hujan, deh"
"Iya, mudah-mudahan"
Jisung menggeser tubuhnya, mengahadap pada Chenle yang masih setia memandang langit. "Kenapa mau ke rooftop?"
Dia menggidikan bahu. "Mau aja"
"Terus kenapa seharian cemberut aja?"
"Kata siapa, kamu sok tau"
"Kata Jaemin, tadi dia bilang"
Chenle menoleh. "Kenapa Jaemin kasih tau kamu?"
"Gue yang minta"
"Kenapa?" Dia menuntut.
Jisung menggidikan bahunya. "Mau aja"
Chenle berdecih, tidak melepas pandangannya pada Jisung. "Aku minta sesuatu boleh?"
Entah kenapa, jantung Jisung rasanya berdetak lebih cepat. "Apa?"
"Berhenti ngerokok, ya?"
Ah! Itu rupanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia kamu (nomor satu)
FanfictionChenJi | BoysLove | Lokal au Warn!: Boys love alias BxB | Harsh words | Mature content "Topi kamu, udah lama aku simpen" Jisung menerima itu dengan sedih "Chenle, ga dibalikin juga gapapa" Chenle menggidikan bahunya "Udah terlalu sering aku pake...