EMPAT : 🥀

1.6K 209 40
                                    

"Jisung, jinjit sedikit lagi, bisa ga?"

"Ini udah diujung kaki banget, coba lompat?"

"Nanti jatuh, gimana?"

"Engga, buruan! Sekarang jamnya Pak Jaehyun keliling, kalo sampe ketauan, mati kita"

"Sebentar" Chenle sedikit melompat dan akhirnya bisa menggapai ujung pagar, dia menarik tubuhnya dengan banyak usaha, sampai akhirnya bisa mendarat diluar dengan selamat.

Giliran Jisung, dia ga butuh waktu lama buat nyusul Chenle diluar, mengandalkan sepatu dan tembok yang permukaannya tidak rata, seperti seorang pro.

"Chenle, hayu!"

Jisung lari, Chenle ikut dibelakang, mereka memilih Toserba yang ga terlalu jauh emang dari kawasan Sekolah, tapi cukup aman, karena untuk sampai kesana harus ngelewatin banyak gang sempit dan belokan.

Berterimakasihlah mereka sama Jaemin dan Jeno yang nemuin tempat ini.

"Kalo lagi males banget belajar, gua sama yang lain nongkrong disini" Jisung menjelaskan.

Dia beli dua Teh kotak, satu rasa melati, satu rasa original. Yang original dia kasih ke Chenle yang masih atur napas, yang melati langsung dia minum.

"Terimakasih, nanti uangnya aku ganti"

Jisung ketawa hampir keselek. "Ga perlu"

"Ga apa-apa, atau nanti gantian deh, aku beliin kamu minum"

Kali ini Jisung ngangguk setuju. "Boleh"

Mereka duduk samping-sampingan didalam Toserba sambil minum Teh kotak masing-masing, disana memang disediain tempat duduk buat pembeli yang mau makan atau minum langsung ditempat.

"Jisung, kamu Wakil ketua OSIS kan?"

Jisung ngangguk sebagai jawaban.

"Kok bolos?"

Dia buang bungkus Teh kotak yang udah kosong itu ke tempat sampah. "Emang ga boleh?"

Chenle berdecih. "Ya, boleh" Jawabnya dengan nada jutek.

"Kok tau kalo gue Wakil OSIS?"

"Yah, siapa yang bakal ga tau, kalo muka kamu ada disetiap mading kelas?"

Jisung terkekeh. "Iya, ya? Malu tau" dia nyenderin pundaknya kesandaran kursi, terus buang napas berat. "Cape, ikut organisasi. Belum lagi kalau ada acara sekolah, ribet, kadang pihak sekolah juga ga mau tau, ya soal biaya atau apapun, maunya terima laporan beres aja"

Chenle bergeser, menghadap Jisung. "Tapi jadi punya banyak pengalaman"

"Jadi punya banyak musuh juga"

Mereka ketawa bareng-bareng.

"Lucas juga?"

Jisung ngangguk, ikut menghadap ke Chenle. "Iya" dia senyum. "Lo beneran ga naksir dia?"

"Engga, Jisung"

"Kenapa?"

"Kan udah dibilang, dia bandel, ga suka"

"Berarti kalo ga bandel, lo suka?"

Chenle menggeleng sambil gerakin jari telunjuknya ke kanan-kiri didepan mata Jisung. "Engga" terus dia turunin jarinya. "Aku ga suka dia"

Jisung dalam hati bersorak senang.

Pengeras suara di Toserba itu memutar lagu milik Ed sheeran yang judulnya photograph. Mereka tanpa sadar ikut bernyanyi dibeberapa bagian -karena ga tau semua lirik sambil memandang satu sama lain.

Bahagia kamu (nomor satu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang