"Darimana lu?" Tanya seorang pria tampan bermasker yang sedang bersandar pada sebuah mobil mewah miliknya.
"Ya habis balikin dompet tuh cewek lah." Jawab seorang yang baru saja datang.
"Lu kalau mau berbuat baik liat-liat orang lah lain kali,"
"Inget kata bang Jackson jangan terlalu baik nanti lu gampang diinjek-injek." Oceh Bamesta untuk kesekian kalinya pada sahabatnya yang sudah ia kenal sejak duduk di bangku sekolah dasar tersebut.
"Yakali mau nolongin orang pilih-pilih bam."
"Tadi lo juga tau sendiri kan gimana tuh cewek mandangin elo dari atas ke bawah dengan pandangan seolah-olah lo itu bukan orang baik?"
"Kalau gue enggak balikin dompet tuh cewek yang ada dia beneran ngira gue orang nggak baik." Bamesta mulai dibuat kesal oleh sahabatnya tersebut.
"Udahlah males gue debat sama lo,"
"Katanya lo harus pulang cepet hari ini."
Yogi menepuk dahinya, "Oh iya! Haduh nyobes bisa marah nih kalau gue sampe telat."
"Yuk buruan deh." Yogi segera berlari memasuki mobil Bamesta.
Untung saja jika sedang waras Bamesta benar-benar bisa menjadi sahabat yang patut dibanggakan.
.
.
.
"Juwi pulang..."
"Kenapa tuh mukanya ditekuk gitu?" Tanya Govalin yang sedang asik menonton TV sambil minum es cendol.
Juwita langsung menjatuhkan dirinya kesofa ruang keluarga tersebut, "Tauk deh lagi badmood nih gue huhuhu..."
"Eh bagi minum dong adek ku yang ganteng." Tentu saja sebagai adik yang baik Govalin membagi minuman miliknya.
"Eh anak sulung mama udah pulang." Sambut mama dengan gembira, "Gih sana buruan mandi ya."
Juwita menatap kepergian sang mama dengan penuh kecurigaan.
Biasanya sehabis main ia akan kena omel karena sering lupa waktu dan akhir-akhir ini ia sering kena omel karena menggampangkan masalah skripsi.
"Mama kenapa?"
"Kata mama bakal ada tamu yang nanti makan malem di sini." Jawab Govalin setahunya.
Untuk sekarang sepertinya menuruti sang mama adalah pilihan terbaik. Sebelum pergi Juwita mengembalikan minuman sang adik dan langsung berlari.
"Kak Juwi es cendol gue kenapa dihabisin...!!"
Menjahili sang adik sudah menjadi hobi Juwita sepertinya.
Selesai mandi Juwita langsung menuju dapur dan pemandangan dimeja makan cukup membuatnya terheran-heran, "Wah mama sengaja mau bikin aku gendutan ya? Masak makanan kesukaanku semua."
"GR banget kamu. Ini tuh makanan buat calon besan mama."
"Oo- HAH? Calon besan?!"
"Anak orang mana yang dihamilin Alin ma?" Celetuk Juwita tanpa sadar.
Plakk...
Juwita hanya bisa mengaduh kesakitan saat tangan sang mama berhasil mendarat dengan mulus ke lengan miliknya hingga menimbulkan bekas merah.
"Sembarangan aja kalau ngomong,"
"Maksud mama itu ya calon mertua kamu."
"HAH?!" Kali ini Juwita benar-benar dibuat terkejut oleh sang mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jamet || Yugyeom Tzuyu ✔
Novela JuvenilKisah tentang Juwita Erlina Maheswari dengan seorang laki-laki yang ia juluki mas jamet. Padahal laki-laki tersebut memiliki nama yang bagus, Yogi Danish Adhitama.