6💚Mas Jamet

254 32 2
                                    

Weekend harusnya jadi waktu yang pas untuk rebahan, tapi sayangnya hari ini Juwita tak bisa merasakan hal nyaman tersebut.

"Ih mama kenapa harus aku sih?!" Protes Juwita setelah sang mama memberikan titah mengantarkan kue ke rumah Yogi.

"Yakan adek kamu lagi mama hukum buat belajar."

"Juwi malah mau ngerjain skripsi ma."

"Alesan aja kamu itu."

"Ma ini skripsi lho ma..." Rengek Juwita dengan harapan sang mama tidak jadi menyuruhnya pergi.

Mama mendekati anak sulungnya tersebut sambil tersenyum, "Iya sayang mama tau kalau itu skripsi terus ngapain dari kemarin-kemarin enggak dikerjain malah rebahan mulu."

Jika sudah begini mama susah untuk dibujuk jadi Juwita hanya bisa terima nasib saja.

"Udah sana buruan berangkat keburu siang nanti kamu makin gosong." Kata mama sambil menyerah 2 kotak kue buatannya.

"Ih mama body shaming..."

"Juwita Erlina Maheswari...!!"

"Iya mama cantik ini mau berangkat." Juwita segera berlari meninggalkan dapur sebelum sang mama semakin menjadi-jadi.

"Kak..." Langkah Juwita terhenti saat Govalin memanggilnya dengan perlahan.

"Kenapa?"

"Nomornya kak Yuntika mana?"

Pertanyaan Govalin sukses membuat Juwita semakin kesal, "Ck belum dapet. Lagian kenapa enggak minta sama Yastin aja sih yang jelas-jelas adiknya."

"Gue kan udah bilang kalau enggak mau nyampur urusan percintaan sama persahabatan kak."

"Iya deh iya nanti gue mintain."

"ALIN BELAJAR...!" Teriak sang mama ketika melihat sang anak bungsu berdiri di ruang tengah.

Tentu saja Govalin panik luar biasa, "Iya ma..."

"Jangan lupa lho kak." Kata Govalin sebelum berlari kembali ke kamar.

"Iya bawel..."

Kali ini Juwita memilih menggunakan jasa ojek online karena ia belum tau dimana rumah Yogi dan supaya ia bisa segera sampai rumah.

Pengemudi berjaket hijau tersebut menurunkan Juwita di depan rumah salah satu perkomplekan mewah yang ada di daerah tersebut.

"Siang tante." Sapa Juwita saat melihat wanita paruh baya yang tak lain adalah ibunda Yogi.

Bunda tersenyum ramah menyambut kedatangan Juwita, "Panggilnya bunda aja."

"Iya ta-eh bunda."

Tanpa aba-aba Bunda menarik Juwita masuk, "Yuk masuk kebetulan semua lagi ada di rumah."

"Tebak siapa yang dateng?" Tanya Bunda pada Yastin dan Mark yang kebetulan sedang bermain game di ruang tengah.

"Kak Yerin bun?" Tebak Yastin.

"Bukan tapi Juwita." Kata Bunda yang langsung disambut meriah oleh Yastin dan tatapan terkejut oleh Mark.

"Mbak Juwi kok enggak bilang mau main ke sini?"

Aneh banget denger Yastin manggil gue mbak-batin Juwita.

Juwita tersenyum canggung, "Disuruh mama nganterin kue."

"Kalau tau elo bakal kesini juga gue tebengin deh." Kata Mark dengan senyum meledek.

Sungguh sebenarnya Mark adalah sahabat yang sangat menyebalkan, tapi saat bersama Lucas sifat menyebalkan Mark seolah tertutup karena sifat menyebalkan Lucas seperti tiada tanding.

Mas Jamet || Yugyeom Tzuyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang