"Lho katanya ada janji sama Yogi?" Tanya Mama saat mendapati anak sulungnya masih berada di dalam kamar sambil menekuk wajahnya.
"Tauk nih Kak Yogi lama banget ma..." Rengek Juwita.
Yogi kemarin menjanjikan pada Juwita jika ia ingin mengajak perempuan tersebut pergi ke suatu tempat pukul 9. Namun, kenyataannya hingga jarum jam menunjuk pada angka 2 Yogi tak kunjung datang.
"Udah ditelpon belum?"
"Udah Juwi telpon berkali-kali tetep enggak diangkat ma..."
"Coba deh telpon adik-adiknya dulu jangan marah-marah dulu." Saran Mama yang sudah paham betul kebiasaan anaknya.
Juwita mengikuti saran Mama untuk menelpon Yuntika.
'Ya Mbak Juwi kenapa?' Tanya Yuntika diseberang telepon.
"Mau tanya dong Kak Yogi di rumah apa enggak?"
'Mas Yugy udah berangkat ke kantor dari jam 6 tadi mbak.' Juwita mengernyitkan dahinya.
"Oh iya udah makasih ya."
'Iya mbak sama-sama.'
Sambungan telepon ditutup oleh Juwita.
"Gimana?"
"Kata Yuntika di kantor ma."
"Yaudah samperin sana." Kata Mama dengan santai.
"Kok jadi aku yang nyamperin ke sana sih ma?" Protes Juwita yang sedang kesal.
"Kan dia yang janji." Sambungnya.
"Katanya dia bakal ngajak kamu ke tempat penting. Nanti kalau enggak jadi kamu nyesel sendiri lho." Mendengar perkataan Mama membuat ego Juwita sedikit hilang.
"Ih Mama..."
"Yaudah Juwi berangkat dulu ya." Akhirnya ia bisa menyingkirkan egonya walaupun masih sedikit kesal.
"Iya hati-hati."
Niat hati ingin ke kantor Yogi naik ojek online tapi ternyata disaat yang bersamaan Govalin mengeluarkan motornya.
Lumayan jatah ongkos bisa ditabung.
"Eh mau kemana?" Govalin menoleh.
"Mau ngapel cewek dong."
Juwita menghembuskan nafas jera, "Udah lupain aja Yuntika."
"Tenang aja gue udah enggak ngejar-ngejar Kak Ayun." Tentu saja Juwita ikut senang mendengarnya.
"Bagus deh jadi enggak perlu kayak orang kemusuhan lagi tiap ketemu Mark."
"Nanti kalau udah jadian jangan lupa traktir." Kata Juwita sambil naik diboncengan motor adiknya tersebut.
"Siap kapten." Jawab Govalin sambil melajukan motornya meninggalkan rumah mereka.
Sekarang Juwita sudah sampai di depan gedung kantor Yogi.
"Hati-hati..." Govalin membalas dengan klasonnya.
Awalnya Juwita ragu ingin melangkah masuk karena masih kesal dengan Yogi, tapi ia mulai meyakinkan dirinya untuk masuk ke gedung tersebut.
"Selamat siang ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita di balik meja resepsionis sambil tersenyum.
"Saya mau ketemu Pak Yogi." Jawab Juwita dengan penuh pertimbangan.
"Mohon maaf apakah sudah membuat janji sebelumnya?" Juwita terdiam karena bingung ingin menjawab bagaimana lagi.
"Juwita kan?" Tegur seorang laki-laki dari samping kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jamet || Yugyeom Tzuyu ✔
Fiksi RemajaKisah tentang Juwita Erlina Maheswari dengan seorang laki-laki yang ia juluki mas jamet. Padahal laki-laki tersebut memiliki nama yang bagus, Yogi Danish Adhitama.