Yogi dan Juwita menyempatkan waktu untuk sekedar jalan-jalan di taman sambil bergandengan tangan tentunya.
"Kamu tau enggak impian kencan aku apa?" Juwita menggeleng sambil terus memandangi Yogi seolah menantikan penjelasan laki-laki tersebut.
"Ya kayak kita sekarang jalan-jalan sambil gandengan tangan." Juwita berusaha menahan senyumnya dan Yogi juga sukses membuat pipi perempuan tersebut bersemu merah.
Juwita mendorong lengan Yogi pelan, "Jangan ngalus terus dong nanti aku terbang mulu." Katanya sambil mengerucutkan bibirnya.
Gemes banget.
"Bukan ngalus juw tapi serius."
"Iya deh iya."
"Oh iya makasih ya udah ngilangin kejenuhan aku sama skripsian." Giliran Yogi yang memandangi pujaan hatinya tersebut.
"Iya sama-sama tapi jangan lupa dikerjain." Kata Yogi sambil mengacak rambut Juwita dengan gemas.
Bahaya.
Padahal yang diacak-acak rambut tapi kenapa hati ikutan berantakan.
Pipi Juwita merona untuk kedua kalinya dan bahkan kali ini lebih merah dari yang tadi.
"Pipi kamu merah banget hahaha..." Goda Yogi yang sudah gemas melihat pipi Juwita merona.
"Ih apaan sih." Kesal Juwita kemudian berjalan cepat meninggalkan Yogi yang mengikutinya dengan tawa yang masih melekat.
Setelah puas menghabiskan waktu bersama di taman kedua sejoli tersebut kembali masuk ke dalam Audi A7 karena Bunda memborbadir Yogi dengan puluhan pesan yang menyuruhnya untuk segera pulang.
"Temenin ambil pesenan Bunda ya." Juwita tersenyum sambil mengangguk.
Ya Bunda menyuruh Yogi segera pulang untuk mengambil pesanan untuk arisan ibu-ibu di rumah adik Bunda. Alias tantenya Yogi.
Mereka sudah sampai di sebuah toko dan Yogi sudah tidak asing dengan toko tersebut karena pemiliknya adalah kakak tingkatnya saat kuliah.
"Hey bro." Yogi menyambut tangan mantan kakak tingkatnya yang terulur padanya tersebut.
"Sama Yerin ju- Eh sorry gue kira Yerin." Yogi melirik Juwita merasa tidak enak.
Sementara itu, Juwita hanya tersenyum canggung karena entah kenapa menjadi badmood, ini bukan kali pertama dia dikira Yerin.
Yogi memperkenalkan Juwita pada Axel, "Kenalin bang namanya Juwi."
"Aduh maaf banget ya juw. Oh ya panggil gue Axel aja."
"Iya enggak papa."
"Bentar ya yog pesenan nyokap lo masih disiapin itu."
"Santai bang santai."
"Eh iya gue kaget banget dong pas liat postingan Yerin tunangan sama Zuyon. Pacarannya sama lo eh nikahnya sama Zuyon keren sih hahaha..."
Tiba-tiba atmosfer di toko tersebut berubah menjadi sangat canggung setelah Axel melemparkan candaannya.
"Ini pesanannya." Untung saja pegawai toko tersebut datang diwaktu yang tepat karena berkat kehadirannya suasana menjadi sedikit cair.
"Makasih ya bang kita pamit dulu."
"Yoi ati-ati."
Juwita sudah terlanjur badmood jadi ia memilih diam selama di dalam mobil.
"Kamu kenapa kok diem aja? Sakit? Aku temenin ke rumah sakit ya."
"Eh enggak kok aku cuma ngantuk aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jamet || Yugyeom Tzuyu ✔
Teen FictionKisah tentang Juwita Erlina Maheswari dengan seorang laki-laki yang ia juluki mas jamet. Padahal laki-laki tersebut memiliki nama yang bagus, Yogi Danish Adhitama.