Hari yang ditunggu-tunggu oleh Yogi akhirnya tiba, lomba dance kejuaraan internasional yang diadakan di Indonesia akhirnya dimulai dan sekarang sudah memasuki babak final.
Sekarang ia sedang berada di ruang tunggu peserta bersama dengan kekasihnya.
"Gimana tadi wisudanya?" Tanya Yogi pada gadis yang sedang menyadarkan kepala pada bahunya.
Juwita duduk tegak sambil tersenyum lebar, "Seru banget aku jadi pengen cepet-cepetan wisuda terus kamu dateng bawain buket bunga." Katanya sambil menggoyangkan-goyangkan lengan Yogi sangking antusiasnya.
Ya sebelum pergi menemani Yogi, Juwita terlebih dahulu datang ke wisuda sahabat-sahabatnya (Yerimia, Jodhy, Calvin, Chaeya, Wildan, Yulistian, dan Yohanzen). Kebetulan acara wisuda fakultas ekonomi dan teknik dilakukan di gedung dan waktu yang sama tapi beda aula tentunya.
"Hahaha pasti tadi liat sahabat-sahabat kamu dibawain buket bunga sama pacarnya ya." Goda Yogi.
Juwita kembali bersadar di bahu Yogi, "Asli aku sebel banget harus ganti dosen pembimbing hueee..."
Sebenarnya Juwita bisa saja mengikuti wisuda gelombang pertama karena dosen pembimbingnya mudah untuk ditemui dan mau membantu dengan Yerimia sebagai bukti, sayangnya dosen tersebut harus mengambil cuti hamil dan mahasiswa bimbingannya yang belum selesai harus diserahkan pada dosen lain.
Sialnya sekarang Juwita mendapatkan dosen pembimbing yang sangat menyebalkan dan susah ditemui, bahkan mahasiswa pimbingan dosen tidak ada yang mengikuti wisuda gelombang pertama, contohnya Yuqila dan Mark.
"Aku takut nanti enggak bisa lulus tepat wa-"
Yogi menutup mulut Juwita dengan jari telunjuknya, "Sssttt... Kamu enggak boleh ngomong gitu." Juwita memeluk Yogi singkat.
"Oh iya temen-temen kamu pada kemana?" Tanya Juwita yang menyadari ruangan masih kosong sejak ia datang bersama Yogi tadi.
"Belum dateng." Jawab Yogi dengan senyum lebarnya.
Juwita sontak memukul punggung Yogi, "Ih tadi katanya bakalan telat tau gitu aku tadi bisa makan pelan-pelan aja." Protesnya.
"Ya kan aku pengen berduaan dulu sama kamu,"
"Emangnya kamu enggak kangen sama aku? Kita hampir 1 bulan enggak ketemu." Kata Yogi sambil memunggungi Juwita.
Yogi jika sudah merajuk persis seperti anak kecil.
Juwita memutar badan Yogi agar menghadap dirinya.
"Kangen pake bangetttt..." Kata Juwita sambil memeluk Yogi.
Yogi tersenyum dan balas memeluk Juwita, "Kamu pake parfum apaan sih kok bisa bikin candu buat aku."
"Hahaha... Lagian aku kan udah semprotin parfum aku ke boneka yang kamu dapet pas kita main ke taman hiburan waktu itu jadi kalau kangen tinggal peluk boneka." Jelas Juwita sambil melepaskan pelukannya.
"Beda sayang enakan nyium aroma parfum langsung dari kamu." Kata Yogi sambil memegang kedua tangan sang kekasih.
"Itu sih emang maunya kamu." Keduanya tertawa.
Pintu ruangan terbuka lebar menampilkan segerombolan orang, sontak Yogi dan Juwita sedikit menjauhkan diri.
"Eh maaf kita ganggu ya?" Goda salah seorang teman dance Yogi.
"Apaan sih sini lo pada masuk buat siap-siap." Kata Yogi mencoba menutupi salah tingkahnya.
Dandelion Dance Crew yang berjumlah hampir 20 orang ditambah 8 orang penata rias dan penata busana membuat ruangan cukup ricuh, ada yang mondar-mandir sambil berganti kostum, ada yang sedang dirias, dan ada juga yang sedang melemaskan badan dengan menari diiringi musik, termasuk Yogi di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jamet || Yugyeom Tzuyu ✔
Teen FictionKisah tentang Juwita Erlina Maheswari dengan seorang laki-laki yang ia juluki mas jamet. Padahal laki-laki tersebut memiliki nama yang bagus, Yogi Danish Adhitama.