Seperti yang sudah direncanakan Yogi ingin mengajak Juwita pergi ke suatu tempat. Bahkan pemuda itu sudah sampai di rumah Juwita saat jam masih menunjuk pukul 7. Namun, justru berakhir berangkat pukul 11 karena harus ditahan Mama dulu.
"Kita mau kemana?" Tanya Juwita dingin.
"Pokoknya kamu nanti bakal tau kalau kita udah nyampe." Jawab Yogi dengan senyum cerah terukir diwajahnya.
"Mampir bentar ya mau beli jajanan." Juwita hanya mengangguk.
Hanya Yogi yang turun dari mobil dan Juwita memilih tetap berada di mobil. Saat Yogi pergi, ia ingin melihat apa isi dibalik plastik-plastik besar di jok belakang.
Juwita mengernyitkan dahinya saat berhasil melihat isi dari salah satu kantong plastik tersebut, "Mainan?"
Yogi kembali dengan membawa 2 kantong plastik besar berisikan makanan ringan. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan, Juwita memilih melihat pemandangan di luar mobil daripada harus berbicara dengan Yogi.
Jujur mood Juwita masih buruk tapi hati kecilnya berkata jika ia harus memberi kesempatan untuk Yogi.
Yogi mencoba memahami perasaan Juwita dan ia juga sadar diri jika Juwita menjadi pendiam karena salahnya.
Sekitar 3 jam mereka habiskan di perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Panti asuhan di sebuah desa yang masih asri.
Yogi mengajak Juwita turun dari mobil. Juwita bingung dan bertanya-tanya kenapa Yogi mengajak dirinya ke sini.
"Kak Yogi...!" Teriak segerombolan anak-anak panti dengan antusias dan berlarian menuju tempat Yogi dan Juwi berdiri.
Yogi memeluk anak-anak tersebut bergiliran dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Sementara itu, Juwita yang berdiri di belakang Yogi bingung sendiri.
"Maaf ya kakak baru sempet ke sini." Kata Yogi sambil menatap anak-anak dengan berbagai usia tersebut.
"Iya kak enggak papa kok." Balas seorang anak laki-laki yang berumur 11 tahun.
"Kak Yogi sama siapa?" Juwita sedikit tersentak kala seorang anak perempuan yang terlihat sebaya dengan anak laki-laki tadi menyinggung keberadaannya.
"Oh iya kenalin ini Kak Juwi." Juwita tersenyum pada anak-anak tersebut.
"Pacarnya Kak Yogi ya." Goda salah seorang anak laki-laki yang berumur 16 tahun.
"Pacar itu apa?" Tanya anak perempuan yang berumur 5 tahun dengan polosnya.
Yogi jadi panik sendiri, "Sssttt kamu tuh ya ada anak-anak kecil juga." Yang diperingati hanya tertawa.
"Bukan apa-apa kok kalian ambil oleh-oleh di mobil Kak Yogi terus lanjut main ya." Yogi menyerahkan kunci mobilnya pada anak yang menggodanya tadi.
"Kakak sama Kak Juwi mau nemuin Ibu dulu." Pamit Yogi.
Yogi mengajak Juwita masuk ke dalam rumah yang luas memiliki 2 lantai. Yogi menuju ke arah dapur seakan sudah tau orang yang dicarinya berada di sana dijam ini.
"Siang jelang sore bu gimana kabarnya?" Tanya Yogi pada seorang perempuan paruh baya yang sedang mencuci piring.
Ibu tersebut tersenyum bahagia dan langsung memeluk Yogi,"Baik Yog."
"Anak-anak di sini udah pada nanyain kamu lho katanya kangen." Kata Ibu setelah melepaskan pelukannya.
"Iya bu tadi juga udah ketemu beberapa di depan." Jawab Yogi yang tak kalah bahagianya bisa bertemu dengan Ibu.
"Eh ini siapa cantik banget?" Tanya Ibu saat menyadari keberadaan Juwita.
Juwita tersenyum, "Kenalin saya Juwi bu eh tan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jamet || Yugyeom Tzuyu ✔
Teen FictionKisah tentang Juwita Erlina Maheswari dengan seorang laki-laki yang ia juluki mas jamet. Padahal laki-laki tersebut memiliki nama yang bagus, Yogi Danish Adhitama.