•스물넛' 𝐝𝐮𝐚 𝐩𝐮𝐥𝐮𝐡 𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 •

378 30 2
                                    

Berhubung kamu sudah pulang sekolah dan tak ada kegiatan lain, kamu memutuskan tuk ke taman komplek.

Di bawah langit oranye yang menemani soremu dengan meminum es coklat yang menyegarkan.

Walaupun kamu lelah, tak ada salahnya tuk memandang yang warna hijau. Selain karena menyehatkan mata, juga bisa menenangkan fikiran dan jiwa.

Sedari tadi, banyak orang yang berlalu lalang dengan pasangannya. Mengingatkanmu dengan Jaehyun.

Ah, iya. Bagaimana kabar Jaehyun ya? sudah lama kamu tak mengubunginya.

Kamu pun mengambil sesuatu dari sakumu. Kamu mencari kontak dan menekan ' telfon ' di benda berbentuk persegi panjang itu. Ya, sebut saja handphone.

𝘯𝘰𝘮𝘰𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘵𝘶𝘫𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬. 𝘊𝘰𝘣𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘶—

Kamu mematikan sambungan itu lalu menghela nafas sebentar, dan memasukkan handphonemu kedalam saku.

Entah sejak kapan air matamu sudah mengalir sangat deras bagaikan hujan saat ia menurunkan jutaan rintik air.

𝘑𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯...

𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪𝘮𝘶...

𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘵𝘪𝘬 𝘪𝘯𝘪.

𝘵𝘢𝘱𝘪...

𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢,

𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘳𝘪𝘣𝘶𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯, 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘢𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘵𝘶𝘱 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘶𝘬𝘢𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘬𝘶.

𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩...

𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘰𝘭𝘦𝘩𝘮𝘶, 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘰𝘭𝘦𝘩𝘮𝘶.

𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘤𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘨...

𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳.

𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢...

𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶.

𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘵𝘶𝘵 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩𝘢𝘯𝘪𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘪𝘵𝘶.

𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶, 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘵𝘪𝘬 𝘪𝘯𝘪.

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang