•열일곱'𝐭𝐮𝐣𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐬 •

498 43 1
                                    

Lusa kamu sudah menjadi siswi yang duduk dikelas sebelas.

Jaehyun juga, ia akan menjadi mahasiswa. Sebenernya Jaehyun sudah tahu mau kuliah dimana, rencananya besok ia mau mendafta.


" Jaehyun, Papa ingin berbicara serius denganmu " ujar Papa Jaehyun sambil duduk dihadapan Jaehyun.

Mereka sedang berada di ruang keluarga sekarang.

" tentang apa Pa? " balas Jaehyun sambil membenarkan posisi duduknya.

" begini, apakah kamu mau kuliah di NYU (New York University)? Papa sudah mendaftarkannya " tawar Papa Jaehyun.

Jaehyun diam dan berfikir keras. Masa ia harus meninggalkan kamu dengan jarak yang begitu jauh, ya walaupun aslinya ia berkuliah di pusat kota tetapi kan tidak sejauh ini.

" ini demi kamu juga Jaehyun, kamu kan pernah bilang kalau kamu mau menjadi Ceo di perusahaan Papa dan kamu juga sangat ahli dalam bidang keuangan/bisnis.

Dan jika kamu kuliah disana kamu bakal lebih mahir dalam bidang bisnis, bidang yang sangat kamu minati. Jika iya, berangkat besok " sambung Papa Jaehyun.

Sangat mendadak sekali, tetapi Jaehyun memang sangat tertarik dengan bidang bisnis. Dan saat SMA ia sangat pintar dalam pelajaran fisika.

" ehm, Jaehyun butuh waktu Pa " balas Jaehyun sembari beranjak dari duduknya.

" Papa yakin kamu mengetahui pilihan yang terbaik buat hidup dan masa depan kamu, Jung Jaehyun. " kata Papa Jaehyun sambil memegang bahu anaknya itu seakan memberi kepercayaan.

Jaehyun mengangguk dan menaiki tangga menuju kamarnya.


Sudah tiga jam lamanya Jaehyun memikirkan tawaran Papanya sambil menatap langit-langit di kamarnya.

Toh, ia juga masih harus menuntut ilmu , agar orang-orang disekitarnya bangga padanya.

Jaehyun memutuskan tuk mempacking barangnya dan akan menemui Papanya diruang keluarga.

Untuk masalah kamu, Jaehyun yakin seyakinnya kamu akan bersedih karena baru pacaran sudah berhubungan dengan jarak jauh.

Jaehyun bahkan lebih sedih, tetapi semua itu ia lakukan untuk masa depannya dan juga kamu.

Walaupun keberadaan mereka jauh, Jaehyun percaya bahwa hatinya akan selalu dekat dengan kamu.

Jaehyun akan bilang masalah ini dengan kamu.

" Pa, Jaehyun setuju besok berangkat ke New York " ucap Jaehyun sangat yakin dengan keputusannya.

" baiklah nak, Papa sudah mengurus biaya kuliah dan transportasi mu " balas Papa sambil tersenyum kepada anak semata wayangnya.

" makasi Pa, tidak perku repot-repot. Jaehyun akan menjadi lebih mandiri disana " kata Jaehyun.

Papanya hanya tersenyum. Mama Jaehyun sedang arisan di komplek tetangga.


Jaehyun memberanikan dirinya lalu memencet bel rumah kamu.

" eh nak Jaehyun cari Y/n ya? ayo masuk dulu " kata Mami sambil membuka pintu utama.

" eh engga perku Mi, cuman mau ngomong sama Y/n aja kok diluar " balas Jaehyun sopan.

" tapi diluar dingin loh, emang tak apa? " tanya Mami.

" gapapa Mi, cuman sebentar saja kok " balas Jaehyun sambil tersenyum.

" ah baiklah, kalo begitu tunggu sebentar ya " ucap Mami lalu meninggalkan Jaehyun sendiri diluar.

" hoam, eh ka Jaehyun?! " pekik kamu yang baru bangun karena ketiduran.

" astaga, kamu ketiduran ya? " Jaehyun terkekeh karena melihat wajah bantal kamu.

" ehm iya, ish Mami engga bilang kalo ka Jaehyun yang dateng. Tahu gitu kan aku cuci muka dulu " gerutu kamu sambil mengerucutkan bibirmu..

Jaehyun yang mendengar itu hanya tersenyum lalu mengacak rambut kamu dengan gemas.

" ish ka! jangan mengacak rambutku! " kamu berdecak kesal sambil merapihkan rambutmu.

" legian kamu gemesin sih Ms.Kim " balas Jaehyun dengan nada gemas miliknya. Kamu yang mendengar itu hanya memutar bola matamu malas.

" ehm, kenapa ka Jaehyun malam-malam kesini? " tanya kamu menatapnya penasaran.

" ehmm, janji padaku setelah aku memberitahu ini, kamu harus menjadi lebih semangat belajar dan sering tersenyum. Terutama sabar dan selalu percaya pada ku oke? " ucap Jaehyun sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

" b-baiklah " kata kamu sambil mengaitkan jari kelingkingmu dengan jari kelingking Jaehyun.

Jaehyun menarik nafas nya lalu membuangnya pelan, " hm jadi begini, besok aku bakal berangkat kuliah "

" iya kan emang ka Jaehyun kuliah? trus di UK (Universitas Korea) kan? "

" ehm bukan... tetapi berangkat kuliah ke New York " lanjut Jaehyun.

Seketika kamu membeku dan air matamu jatuh begitu saja.

Jaehyun yang melihat itu pun terlonjak kaget dan segera menarik kamu ke pelukannya.

" hikss...hikss.. ka Jaehyun! kenapa ka-kakak harus ke New York.. hiks! " isak kamu berada di pelukan Jaehyun.

" kenapa?! KENAPA!! hikss.." Jaehyun tidak menjawab sama sekali. Ia hanya membiarkan kamu menangis sampai tenang dan berada dipelukannya.

Kamu cukup lama menangis dipelukan Jaehyun. Sekarang mata kamu sangat bengkak dengan hidung yang sangat merah.

Jaehyun menjadi tidak tega. Jaehyun menjadi merasa bersalah akan keputusannya.

" Y/n, maafin kekasihmu ini ya jika membuat mu menangis malam ini. Tolong terima untuk kali ini, sebenernya Papa hanya menawarkan, tetapi aku sudah memikirkannya dengan matang.

Aku menyetujuinya. Jaehyun sangat jahat meninggalkan Y/n. Iya, aku memang meninggalkan kamu Y/n, tapi cinta aku ke kamu tak akan pernah hilang. Percayalah.

Cinta kamu akan selalu aku bawa di hati. Aku mengerti kamu sulit menerima ini karena aku tidak ada di sisi kamu dan jarak jauh. Percayalah, aku juga sulit menerimanya, sangat sulit.

Tetapi ini juga demi masa depan kita Y/n. Tidak, aku bilang gini bukan berarti kamu bukan masa depan aku Y/n.

Tapi.. intinya tunggu aku enam tahun lagi ya Y/n. Jaga dirimu baik-baik dan jaga juga hati mu untuk Jung Jaehyun seorang. Setelah ini tidur dan jangan begadang,

dan antar oppa buat besok ya, ingat. Jung Jaehyun hanya mencintai Kim Y/n seorang " kata Jaehyun sambil mencium kening kamu lembut. Kamu mengangguk lemah dan memeluk Jaehyun sangat erat.

Kamu harap setelah enam tahun menjaga hati untuk Jaehyun hasilnya tidak mengecewakan


💌 ; author jewy ga tega nulis ini:'). Mau nangis tapi susah karena sedih huhuuuuㅠㅠ . Mian kalo ceritanya engga jelas. Ide tak kunjung muncul hehe.

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang