•스물 열덟' 𝐝𝐮𝐚 𝐩𝐮𝐥𝐮𝐡 𝐝𝐞𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧 •

389 25 1
                                    

Kamu sudah siap. Kamu hanya memakai sweater kelabu polos dengan celana jeans panjang. Rambut di kuncir satu dengan make up tipis.

" Kim Y/n. Semangat! "

Kamu menuruni anak tangga. Mami melihatmu lalu tersenyum, " cantiknya, semangat Kim Y/n! " ujar Mami menyemangatimu. Kamu mengancungkan jempolmu.

Kamu berjalan ke teras dan memakai sepatu santai. Lalu berjalan ke rumah Jaehyun.

Belum sampai dirumah Jaehyun, kamu sudah bertemu dengan Jaehyun ditrotoar.

Kalian terdiam. Saling memperhatikan dalam diam  dari jarak yang tidak begitu Jauh. Kamu pun membuang mukamu.

Tanpa sadar, kamu sudah berada di pelukan Jaehyun saat ini. Iya, Jaehyun lari kecil ke arah mu lalu langsung memelukmu.

Pelukan ini, mengandung rasa bagaikan di terpa angin. Terasa begitu menusuk hanya dengan satu terpaan angin.

Pertahananmu pun runtuh. Kakimu melemas dan kamu menangis di pelukan Jaehyun. Di bawah langit sore yang indah dengan perasaan bagaikan gudek.

" hiks.. o-oppa jahat! " kamu memukul dada Jaehyun sekuat tenaga yang kamu punya.

Jaehyun hanya diam. Tak mengucapkan sepatah kata. Karena ia sangat mengerti perasaanmu.

Setelah kamu merasa cukup untuk menangis sambil memarahi Jaehyun, Jaehyun pun melepaskan pelukannya.

Kemudian ia sedikit menunduk ke arahmu, " hai, Kim Y/n. Jangan menangis lagi ya " ucapnya sambil mengusap kedua pipimu.

Kamu yang mendapat perlakuan seperti itu tersenyum lalu memeluk Jaehyun sangat erat.

kamu melepaskan pelukanmu, " oppa jahat! " seru kamu. Jaehyun terkekeh pelan.

Jaehyun mencubit hidungmu gemas, " sudah berapa kali hm, dirimu mengucapkan kalimat menyebalkan itu "

" tidak tahu! " kamu melipat kedua tanganmu di depan dada. Jaehyun hanya terkekeh sambil menggeleng heran melihat tingkah lakumu.

" bagaimana kita ke taman? " tawarnya. Kamu mengangguk semangat.

Jaehyun menggenggam erat tanganmu di sepanjang jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaehyun menggenggam erat tanganmu di sepanjang jalan. Dengan dibumbui berbagai cerita di setiap proses menuju taman.

" Oppa, mau es krim itu! " tunjuk kamu ke gerobak es krim.

Jaehyun tersenyum, " tentu princess! " kamu menarik lengan Jaehyun ke gerobak es krim.

Disinilah kalian. Duduk di bangku taman dengan air mancur yang indah berada didepan mata dan menghirup udara taman dengan es krim yang beraneka rasa.

" terima kasih oppa! " kata kamu sambil menjilat es krim vanilamu.

Jaehyun terkekeh pelan, " sama-sama dongsaeng " ujarnya yang membuat kamu mengerutkan dahi bingung.

"dongsaeng? " tanya kamu bingung. Bagaimana tidak. Jelas-jelas kamu ini kekasihnya, mengapa dia memanggilmu dengan sebutan ' dongsaeng ' yang artinya ' adik '.

Jaehyun menjawab, " karena saat ini dirimu seperti adik kecil dimataku. Yang harus aku lindungi dan aku beri " kamu mengangguk mengerti.

Kamu sudah menghabiskan es krimmu,

" Y/n " panggil Jaehyun. Kamu menoleh ke arahnya, mengangkat satu alismu.

" saat itu. Saat dirimu melihatku dengan wanita lain.. wanita itu bernama Park Chaeyoung, panggil saja Rose " kamu menggangguk.

Jaehyun melanjutkan omongannya, " dia hanya teman wanita ku disana. Dia satu satunya teman yang paling dekat denganku "

" dan kemarin, dia menyuruhku untuk pulang bersamanya ke Korea. Sekalian menyuruhku bertemu denganmu, karena kita masih awal pacaran dan agar aku tidak selalu menggalau juga sih hehe " kekehannya membuatmu sedikit terhibur.

" saat aku sampai di Korea, seminggu yang lalu. Dia menyuruhku untuk istirahat terlebih dahulu lalu memberi kejutan untukmu. Ya, walau aku yang ulang tahun. Tetapi, aku masih menyusun rencana bahkan sampai lupa apa saja "

" lalu dirimu melihatku kan saat kau membeli bahan untuk hadiah ulang tahunku? " kamu menatap Jaehyun bingung.

" ya, aku sadar dengan keberadaanmu. Dan aku tau tujuanmu. Lalu dirimu melihat adegan saat Rose menarik bukan? " Kamu mengangguk.

" nah, dia ingin membeli kue untuk June, kekasihnya " kamu yang mendengar itu merasa bersalah sudah berprasangka buruk.

" tak apa, salahku juga tak menjelaskan lebih dulu. Lalu setelah itu aku membantunya tuk memberi kejutan untuk June, kekasihnya. Sekian "

" eh iya. Dan yang kemarin, aku hanya terdiam saat dirimu menangis dan marah. Diriku hanya sangat terkejut. Ternyata Kim Y/n seperti itu kalau sudah kecewa. Aku sangat amat merasa bersalah. Maafkan Jung Jaehyun ini, Kim Y/n " Jaehyun memegang kedua tanganmu, manik matanya menatapmu lekat.

Kamu menghela nafas pelan, " terima kasih sudah menjelaskan semuanya, aku usahakan akan segera menerimamu sepenuhnya. Aku tau dirimu mengucapkan kebenaran. Aku berusaha tuk menyusun kembali semua perasaanku " Jaehyun mengangguk paham.

" terima kasih kembali Kim Y/n. Iya, tak apa. Aku mengerti, aku sangat paham. Sungguh, maaf kan namjachingu mu ini " Jaehyun aegyeo.

" tentu aku memaafkanmu, maaf kan juga dengan sikapku yang terlalu berlebihan dan mungkin kasar "

" iya tak apa Chagi. Aku sangat menyayangimu, jangan buat aku khawatir lagi " Jaehyun mendekatkan dirinya, memelukmu erat.

" dirimu juga! beri aku kabar. Jangan diam dan menghilang, aku tak menyukai itu "

Jaehyun melepaskan pelukannya, " iya chagi " dia mengelus kepalamu lembut.

" Chagi " panggil Jaehyun. Kamu noleh dan..

cup

Jaehyun mengecup bibirmu. Yang awalnya hanya kecupan biasa, kini menjadi lumatan lembut.

Jaehyun melepaskan tautan antara kalian. Lalu kamu mengontrol nafas dan detak jantung kamu.

" i really like ur lip " goda Jaehyun lalu memegang dagumu.

" don't see me like that! " kamu membuang mukamu, malu karena ulah Jaehyun.

" hey " panggil Jaehyun. Tapi kamu tetep kukuh buang muka.

Jaehyun berdiri lalu berlutut di depan kamu.

" don't shy or i'll kiss ur sweet lip again, babe " godanya yang membuat kamu menatapnya kesal.

" kenapa kamu jadi mesum gini sih! " kamu mencubit kedua pipi Jaehyun dengan gemas.

" mesum-mesum gini, aku pacar kamu loh "

" yaudah iya Jae iya " kamu memutar bola matamu malas. Jaehyun tersenyum kemenangan.

" Kim Y/n~ " panggil Jaehyun. Kamu noleh, memiringkan kepala kamu.

" sini deh " kamu deketin muka kamu.

Tanpa aba-aba, Jaehyun mengecup bibir kamu lalu lari terbirit-birit.

" YAK! JUNG JAEHYUN! " pekik kamu sambil memegang bibir kamu.

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang