•다섯'𝐥𝐢𝐦𝐚 •

962 92 4
                                    

Kamu menguap lalu menutup mulutmu sambil merenggangkan badanmu.

" jam berapa yaa " gumammu sambil mengambil alarm di nakas sebelahmu.

" JAM SETENGAH TUJUH DONG! " pekik mu meloncat dari kasur dan berlari ke kamar mandi.

" Ini si Kiming engga ngebangunin apa " gerutu kamu.

" ka Jaehyun juga engga tahu kemana "

"HUAA MAU NANGIS! " seru kamu sambil berjalan keluar rumah dan tak lupa mengunci pintu.

Kamu tidak sarapan, hanya minum segelas air putih.

Kamu mengedarkan pandanganmu, " WOI KA MOONBIN! BARENG DONG! " teriakmu.

Moon Bin yang merasa namanya diteriaki pun menoleh dan ia pun mengangguk.

Rumah Moon Bin tak jauh, hanya sekitar 5 rumah dari rumahmu.



Moon Bin memakirkan motornya,
" Ka makasih yaa, maaf merepotkan! " ujarmu lalu berlari menuju kelas.

Kamu yang berlari pun tak melihat jalan dan akhirnya terduduk karena menabrak seseorang.

Kamu pun mendongak tuk melihat siapa yang kamu tabrak.

Entah mengapa ia menatap mu seperti itu. Bahkan kamu sulit menggerakkan tubuhmu saking heran dan kaget.

Kamu bertanya-tanya dalam hati. Mengapa orang dihadapan mu menatap mu seperti itu.

Apa mungkin dia tidak terima kamu telat?. Tapi kan karena dia juga kamu menjadi terlambat bangun.

Kamu pun berdiri,

" k-kenapa Ka Jaehyun natap aku kaya gitu? " kamu memberanikan diri walaupun sedikit merasa takut karena tatapan Jaehyun.

Jaehyun hanya menatapmu tanpa berniat membalas pertanyaanmu.

" Ka Jaehyun kenapa–" ucapan kamu terpotong oleh helaan nafas Jaehyun.

Bahkan helaan nafasnya terdengar jelas olehmu. Kamu menjadi bingung sendiri, ada apa sih sebenarnya.

" siapa nyuruh kamu bareng cowo? "

" h-hah? maksudnya? "

" aku tanya siapa yang nyuruh kamu bareng ama cowo lain? " tanyanya ulang sambil menekan kata akhir.

" apaan sih Ka? aku udah terlambat dan kebetulan ketemu Ka Mon– "

" siapa suruh telat? "

" kalian engga ngebangunin aku, pas bangun eh udah– "

" siapa suruh engga bangun? "

" apaan sih?! siapa siapa terus. Sudahlah aku mau ke kelas! " seru kamu kesal, hendak melangkahkan kakimu menuju kelas.

Tetapi tangan kamu ditahan. Ditahan oleh Jaehyun yang menatapmu dengan datar.

Tentu kamu mendorong Jaehyun sekuat tenaga mu, tetapi tidak bisa. Selain karena ia lebih kuat, kamu juga tak sarapan.




" kamu engga boleh sama lelaki lain.. kecuali aku " bisiknya tepat di samping telingamu.

[ 📚 di dalam kelas ]

Kalimat yang Jaehyun lontarkan tadi membuat mu tidak bisa memperhatikan pelajaran Pak Kyungsoo yang menjelaskan didepan sana.

Bahkan Chaeyoung yang berada di sebelahmu menatapmu khawatir sedari tadi. Karena kamu hanya diam dan termenung.

Chaeyoung menepuk bahumu, " Y/n kamu kenapa? dari tadi termenung terus. Sini cerita kalau ada masalah " ujarnya.

Kamu pun terdiam sebentar. Apa sebaiknya kamu menceritakan yang kamu alami tadi.

" Chacha, kalau misalnya seseorang yang kamu kenal dari lama terus dia tiba tiba bisikin ' kamu jangan ama lelaki lain..

kecuali aku ' itu maksudnya gimana? dia cuman engga mau kita kenapa-kenapa saja kan? " kamu memutuskan tuk bertanya.

Chaeyoung tersenyum sangat lebar. Kamu mengedikkan bahumu.

" ya, berarti dia cemburu karena kamu sama lelaki lain " balas Chaeyoung.

" h-hah? cemburu bagaimana? " tanya mu bingung. Kamu benar-benar sudah tidak bisa berfikirjernih.

" ya cemburu karena kamu sama lelaki lain seperti aku bilang tadi.. "

" hm.. tapi engga mungkin dia cemburu "

" didunia ini engga ada yang engga mungkin Y/n. Emang kenapa nanya kaya gitu? Ka Jaehyun kaya gitu? " tanya Chaeyoung sambil menyipitkan matanya.

" e-eh! apaan, Ka Jaehyun cuman menganggap ku seperti adiknya, begitu juga d-denganku " ujarmu terbata-bata.

" hm, iyadeh" ujar Chaeyoung sambil mengangguk paham. Padahal ia tahu, kamu mengalaminya.

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang