2 years later
-
-
-
-
-
-
-
-
-Mina dan Jaehyun saling menyandarkan tubuh di atas kasur, mencoba menghilangkan penat sehabis bekerja.
"Jae, aku minta maaf ya." ucap Mina.
"Buat?" tanya Jaehyun heran.
"Aku belum bisa kasih kamu keturunan. Aku selalu berdoa dan berusaha, tapi belum dikasih juga.". Air mata Mina mengalir begitu saja.
Jaehyun menatap Mina lekat, mengusap pipi Mina yang kini sudah basah oleh tangisan sedih, kecewa, dan marah."Kamu ngomong apa sih. Gak usah terlalu dipikirin, selama ini kan aku gak nuntut harus cepet-cepet. Emang belum waktunya aja."
Jaehyun menarik Mina ke dalam dekapannya. Tangis Mina semakin menjadi, Jaehyun mengusap punggung wanitanya pelan.
"Kamu emang gak nuntut, Jae. Tapi orang-orang ada aja yang nanya kok belum hamil, makannya jangan kerja, terlalu sibuk sih, ngurusinnya kerjaan terus. Bahkan ada yang bilang, awas suami kamu lama-lama cari yang baru, dia pasti bosen belum dikasih anak sama kamu.".
Mina menjelaskan segala kegelisahannya. Kini bukan hanya Mina yang gelisah, tetapi Jaehyun juga. Ia gelisah Mina akan semakin stress, yang tentu saja akan semakin menghambat terjadinya kehamilan.
Jaehyun juga takut bahwa orang-orang disekitarnya akan menyakiti hati istrinya. Well, Mina sangat dibahagiakan olehnya. Akan sangat menyakitkan ketika orang lain dengan mudahnya menghancurkan kebahagiaan istrinya.
"Sayang, kita coba jangan peduliin omongan orang. Aku tau ini emang susah, tapi kita coba bareng-bareng ya." Ucap Jaehyun sembari mengusap pipi Mina yang masih basah karena tangisan.
"Kamu juga haru percaya, aku ga bakal ninggalin kamu. Punya anak itu bukan kompetisi, mungkin Tuhan tau kita emang belum waktunya dikasih anak. Tuhan maunya kita fokus dulu sama kerjaan, kejar karir-karir yang selama ini kita impikan.". Jaehyun melanjutkan.
Mina kembali memeluk suaminya. Merasa terharu dengan perkataannya. Suaminya memang sangat pengertian, Mina merasa bersyukur sekali.
"Jangan-jangan ibu aku nyuruh kamu cepet-cepet punya anak. ". Tanya Jaehyun penasaran.
Mina menggeleng "Enggak, Jae. Ibu kamu ga pernah nuntut apapun dari aku. Bahkan dia selalu nguatin aku.".
Jaehyun bernafas lega.
Mina bersyukur ibunya Jaehyun sangat perhatian padanya. Karena ia sudah tidak memiliki seorang ibu, ia sering bercerita keluh kesahnya kepada ibu mertua.
"Sekarang kita tidur, ya. Tenangin pikiran.". Mina mengangguk.
***
Seperti biasa Mina pulang lebih awal dari kantor dibanding Jaehyun. Maklum, jabatan Jaehyun sudah mencapai kepala bidang. Sudah pasti pekerjaannya pun lebih banyak dan lebih sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL WE DIVORCE ? [✔]
RomanceWalau hati dan logika terus berkata untuk menetap, namun ego berbisik untuk meninggalkan. Tak ada yang siap untuk menghadapi perpisahan. Semuanya ingin tetap bersama seperti dulu. Namun kembali lagi pada ego. Memang pada dasarnya ego akan mengalah...