Mina merasakan keram di perutnya, rasanya sungguh sakit hingga ia memeras sprei dengan kuat. Mina memekik tertahan, rasa sakitnya semakin menjadi-jadi.
Sudah dipastikan itu adalah kontraksi yang biasa terjadi pada ibu hamil. Mina merintih kesakitan, tangannya tidak berhenti untuk mengelus perutnya. Ia mencoba mengatur nafas dalam.
Dengan susah payah Mina meraih ponselnya, ia membuka aplikasi khusus kontraksi. Menekan tombol biru pada layar tiap ia merasakan kontraksi.
Sepertinya pergerakan Mina membuat Jaehyun bangun dari tidurnya. Ia langsung kaget ketika melihat Mina menahan sakit.
"Mina?! Kenapa?! Kontraksi?!"
"Kita ke rumah sakit sekarang." Jaehyun bangkit dari kasur, namun tangannya ditahan oleh Mina.
Mina berusaha bicara sambil menahan sakit, "Jangan du-dulu!"
Mina memegang kepalanya, ia merasa frustrasi, "Kenapa!"
Jaehyun bangkit dari atas kasur, langsung meraih jaket yang menggantung di balik pintu. "Jangan dulu Jaehyun!"
Jaehyun semakin frustrasi, "Tunggu apa lagi Mina!"
Mina menunjukan layar ponselnya, layar itu menunjukan bahwa Mina belum kontraksi secara teratur, jadi lebih baik menunggu di rumah. "Jangan dulu, kontraksinya belum teratur. Nanti di kasih tau kalo harus ke rumah sakit."
"Mina kamu lagi kontraksi gini masih nunda ke rumah sakit?!"
Jaehyun kangsung mengambil ponsel yang ada di atas nakas kemudian menghubungi Dokter Rene.
Setelah tiga bunyi nada sambungan panggilan pun terhubung. "Halo Dokter Rene! Ini Mina kontraksi tapi gamau ke rumah sakit, saya harus bagaimana!"
"Tenang Jaehyun, jangan panik! Apakah kontraksinya sudah teratur?"
Jaehyun menatap Mina menunggu jawaban. Mina menggeleng, memang kontraksinya sejauh ini belum teratur.
"Belum!"
"Sebaiknya jangan di bawa ke rumah sakit terlebih dahulu, itu merupakan kontraksi palsu, sudah pasti rumah sakit akan menolak kedatangan Anda!"
"Astaga Dokter Rene! Ini istri saya makin sakit, masa ga boleh ke rumah sakit!"
"Jaehyun udah deh! Emang belum waktunya ke rumah sakit!" Mina memasang muka galaknya, Jaehyun keras kepala sekali.
"Sebaiknya Anda bantu Mina untuk duduk di birth ball agar kontraksinya semakin teratur dan pembukaannya cepat."
Jaehyun mengangguk lalu memutus teleponnya. Ia menghampiri Mina dan meraih kedua tangannya. "Kamu harus duduk dulu di birth ball. Ayo aku bantu!"
Mina berdiri kemudian duduk di atas birth ball, tidak lupa tangannya selalu mengetuk tombol biru pada layar ponsel ketika perutnya sakit. Tapi kontraksinya belum teratur juga.
Mina mencengkeram tangan Jaehyun ketika perutnya semakin sakit, tentu saja Jaehyun semakin panik. Wajahnya sangat khawatir dan gelisah.
"Aduh Mina, aku gakuat!" lirih Jaehyun.
Alis mina bertaut, "Kamu kenapa?"
"Aku gakuat liat kamu kesakitan gini! Ke rumah sakit sekarang yuk!" mimik muka Jaehyun sangat tidak terkontrol.
"Engga sekarang Jaehyun."
Jaehyun mengerang frustasi, "Arghh~! sekarang aja yuk!"
Mina mengusap surai Jaehyun, "Nanti dulu, kontraksinya belum teratur."
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL WE DIVORCE ? [✔]
RomanceWalau hati dan logika terus berkata untuk menetap, namun ego berbisik untuk meninggalkan. Tak ada yang siap untuk menghadapi perpisahan. Semuanya ingin tetap bersama seperti dulu. Namun kembali lagi pada ego. Memang pada dasarnya ego akan mengalah...