25

1.2K 154 61
                                    

Jangan lupa bacanya sambil dengerin lagu di atas!

Happy reading 💕


Mina terbangun ketika merasakan sebuah lengan mengusap lembut kepalanya, ia membuka matanya perlahan.

Mina tidur di sofa kamar anak mereka. Setelah kejadian semalam, Mina memutuskan untuk tidur di ruangan itu.

Jaehyun tersenyum teduh, walau jauh di dalam iris matanya ada semburat kesedihan yang tersimpan, ada pula rasa penyesalan setiap ia menatap wanita di hadapannya. "Morning, bumil."

Mina menjauhkan tangan Jaehyun dari kepalanya, ia mendudukan tubuhnya. Seketika dibuat tersentak dengan selimut tebal yang menempel di tubuhnya.

Betul. Itu ulah Jung Jaehyun. Semalam ia memang membiarkan Mina pergi dari kamar mereka. Namun ia tidak membiarkannya begitu saja.

Selang beberapa menit setelah Mina pergi, Jaehyun menghampiri wanita itu ke  kamar anak mereka. Jaehyun tidak berani masuk ke dalam, ia hanya berdiri dibalik pintu.

Iya, Jaehyun mendengar tangis memilukan Mina yang meminta maaf pada anaknya karena belum bisa memaafkannya. Jaehyun hanya bisa berdiri dibalik pintu dengan tangis yang sama memilukannya.

Setiap hari hatinya selalu diiringi rasa bersalah, setiap hari juga ia meminta maaf pada istrinya itu. Namun, sepertinya kata maaf saja tidak bisa menggantikan kesakitan Mina ketika ia menendangnya—dengan posisi Mina mengandung anak mereka—.

Jauh dari palung hati yang paling dalam, Mina juga ingin memafkan jaehyun dan membangun semuanya dari awal. Membangun kehidupan baru dalam pe-rumah tangga-an mereka. Namun ego nya masih tinggi, Mina belum bisa memaafkan lelaki itu.

Jaehyun tahu semua kata maafnya tidak akan mengubah trauma Mina atas kejadian itu. Tapi sungguh, Jaehyun ingin memulai semuanya dari awal. Ia selalu berusaha agar sisa waktu yang diberikan Mina—sebelum anak mereka lahir—dapat di manfaatkan sebaik mungkin. Ia berharap segala perlakuan lembutnya selama ini dapat membuat hati Mina luluh dan Mina akan kembali padanya, selamanya.

Jaehyun mengusap perut Mina lembut, "Sarapan, yuk. Udah aku siapin, sekalian sama susunya juga udah aku buat."

Entah mengapa kali ini Mina membiarkan tangan Jaehyun mengusap perutnya. Padahal otaknya menolak perlakuan tersebut, namun hatinya tidak, hatinya berkata untuk membiarkan tangan itu mengusap perutnya. Kali ini Mina menuruti kata hatinya. Lagian di dalam perutnya merupakan darah daging lelaki itu.

Tidak ada penolakan dari mulut maupun pergerakan Mina, membuat hati Jaehyun di kerubungi kupu-kupu berterbangan. Jaehyun berusaha mengulum senyum, pagi ini merupakan pagi yang spesial menurutnya.

Mina kelihatan nyaman dengan usapan lembut Jaehyun di perutnya, membuat matanya kembali merasakan kantuk. Matanya mulai kreyep-kreyep menyambut kantuk yang kembali datang.

Jaehyun terkekeh melihat Mina yang kini sudah hampir mengatupkan matanya. Jaehyun mencium bibir Mina untuk membuatnya kembali tersadar.

Secara tidak terduga, Mina terlihat menikmatinya, tidak ada penolakan yang diberikan wanita itu. Ia justru mengikuti ritme yang Jaehyun buat. Tentu saja hal ini membuat Jaehyun mabuk kepayang.

Di sela ciumannya ia menatap mata Mina lekat, Mina pun melakukan hal yang sama. Dibalik tatapan yang dalam, tersimpan kesedihan yang amat sangat dalam. Mereka sama-sama tahu jalan keluar dari permasalahan ini. Namun mereka seperti sama-sama dimabukkan oleh kebodohan masing-masing. Mereka selalu menutup mata dan hati mereka ketika sama-sama ada petunjuk keluar yang memaksa masuk.

WILL WE DIVORCE ? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang