Keluar dari bioskop, Lucas hanya bisa memasang wajah datar dan pucat. Ia masih trauma akan film yang tadi ditonton bersama pacarnya, Yuqi.
Yui tertawa tepingkal-pingkal melihat wajah Lucas yang seperti itu. Apalagi jika mengingat bagaimana reaksi Lucas pas nonton film, bikin Yuqi makin ingin tertawa.
"Biasa aja dong mukanya!"
"..."
Lucas tidak bergeming apa-apa.
"Heh sadar!" Yuqi menepuk pundak Lhcas.
"Lain kali nonton kartun aja ya."
Yuqi lagi-lagi tertawa.
"Kamu bilang tadi berani nonton horror!"
"Kan biar kelihatan maco."
Memang sebelumnya Lucas berbohong kalo ia sangat suka film horror. Tujuannya supaya Yuqi menganggap ia cowo yang berani. Padahal dari dulu paling anti nonton horror.
Yuqi masih mempertahankan tawanya.
"Udah, ah! Sekarang nyari makan aja!"
Akhirnya mereka pergi ke salah satu restoran di mall tersebut. Itu restoran sushi kesukaan Yuqi.
Lagi lagi Lucas berbohong kalo ia todak apa-apa makan sushi. Padahal sebenarnya dari dulu ia paling tidak suka makanan mentah, termasuk sushi. Apalagi yang diatasnya di taburi telur ikan. Membayangkan nya saja bikin Lucas bergidik geli.
Wajah Lucas kembali pucat tatkala ia mengunyah dengan tidak selera.
"Kamu kenapa? Sakit?!"
Lucas hanya menggeleng, tak berani menjawab. Sebab ketika ia membuka mulut pasti akan mengeluarkan makanan di dalamnya.
Lucas menelan dengan susah payah. Makan nya pun diselingi minum ocha. Bahlan lebih sering minum dibanding makan, Lucas jadi kembung.
"Udah ah makan nya!" Lucas menyandarkan punggung pada sandaran kursi.
"Lho, kenapa?! Ini masih banyak!"
"Kamu aja yang abisin."
"Jangan gitu, perut aku gakuat nampung semuanya!"
"..."
"..."
"Sebenernya aku gasuka sushi"
Yuqi melotot "Kok ga bilang?!"
"Soalnya ini makanan kesukaan kamu."
"Tapi gabisa gini juga dong! Liat itu muka kamu pucet banget!"
Lucas hanya bisa menunduk sambil menahan mual "Maaf."
"Yaudah kita udahan aja makannya."
Lucas mendongak "Kok gitu?"
"Kan aku udah bilang muka kamu pucet, ayo cari makanan lain." Yuqi beranjak namun tangannya lebih dulu di tahan Lucas.
"Jangan..."
"...aku kenyang"
Yuqi mendengus "Kenyang gimana! Kamu baru makan sedikit!"
"Tapi perut aku kembung. Kebanyakan minum."
Yuqi yang tadinya kesal jadi tertawa, kemudian tangannya mencubit pipi Lucas gemas.
"Ada-ada aja, gemes banget sih!"
Duarrr!!!
Pipi dan telingan Lucas langsung memerah. Ia merusaha menahan senyun tatkala sekelompok kupu-kupu seperti berterbangan di dalam perutnya.
End.
Maaf ya spin-off nya ga rame 😭 ternyata susah juga bikinnya
Sampai ketemu di sequel will we divorce ya. Tenang, aku udah mulai nulisnya kok.
Aku mau publish sequel kalo reader work ini udah 30k hehe, gapapa ya 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL WE DIVORCE ? [✔]
RomantizmWalau hati dan logika terus berkata untuk menetap, namun ego berbisik untuk meninggalkan. Tak ada yang siap untuk menghadapi perpisahan. Semuanya ingin tetap bersama seperti dulu. Namun kembali lagi pada ego. Memang pada dasarnya ego akan mengalah...