Keheningan menyelimuti dua insan yang segera berpisah itu. Jaehyun duduk di pinggir kasur sementara Mina berdiri di hadapannya. Tak ada suara yang keluar dari mulut mereka. Karena mereka tahu jika sekali saja mereka membuka mulut akan tercipta tangis yang begitu memilukan. Mereka memilih bungkam seribu bahasa.
Mina menangkup wajah Jaehyun dengan kedua tangannya, wajah laki-laki itu kini sudah tidak karuan. Lebam dimana-mana, bahkan bercak darah bertengger di sebelah bibirnya. Kejadian tadi membuatnya seperti ini.
Jaehyun menatap nanar, mulutnya bergumam kata maaf berkali-kali, walau suaranya pelan tapi masih bisa Mina dengar. Setiap kata maaf yang ia ucapkan membuat hati Mina berdesir, terdengar ketulusan di setiap ucapannya.
Pelupuk Mina sudah penuh dengan air mata, mereka memaksa untuk keluar. Mina mengangkat dagu Jaehyun, membuat kepala lelaki itu terangkat. Air mata Mina berhasil turun, ia meraih Jaehyun kedalam pelukan, membenamkan kepala lelaki itu di perutnya.
Bahu Jaehyun berguncang, pertahanannya runtuh akibat perlakuan Mina yang begitu lembut. Sungguh, ia ingin menjadi lelaki untuk wanita dihadapannya selamanya, ia tidak ingin berpisah.
Berbeda dengan Jaehyun, Mina memilih mengatupkan bibirnya agar suara tangis tidak tercipta, namun air mata tetap mengalir membasahi sebagian wajahnya.
Mina mengusap surai Jaehyun lembut, hatinya nyeri tatkala ia berpikir mungkin sebentar lagi ia tidak bisa melakukan hal ini.
Sebenarnya mereka sama-sama sadar bahwa tangis mereka bukan hanya karena perpisahan. Namun juga karena mereka tidak bisa lagi berbagi kesedihan seperti sekarang.
Lusa sudah waktunya perpisahan mereka di ketuk palu. Sebenarnya tak ada satu pun dari mereka yang menantikan hal itu terjadi. Namun kembali lagi, ego mereka sama-sama tinggi.
Mina mengusap air mata di wajahnya, "Kita bersihin muka kamu, ya?"
Jaehyun hanya bisa menangguk sebagai jawaban.
///
Kini mereka duduk di atas sofa, tubuh mereka berhadapan dengan jarak yang bisa dibilang cukup dekat. Tengan telaten Mina membersihkan bercak darah yang ada di wajah Jaehyun.
Jaehyun meringis ketika tidak sengaja Mina menekan luka.
"Sakit banget?"
Jaehyun hanya mengangguk, tangannya meremat baju Mina sesekali untuk menghilangkan rasa sakit yang menjalar di sekitar wajahnya.
Jaehyun menggenggam pergelangan Mina, menjauhkan tangan itu dari wajahnya. "Hari ini tidur bareng sama Jaerin ya. Jaerin jangan tidur di kamarnya."
Mina mengiyakan permintaan Jaehyun, lagian mungkin ini kali terakhir mereka tidur bersama. Karena besok Mina sudah tidur di rumahnya.
Jaehyun menatap nanar beberapa koper berukuran besar yang di simpan di dekat pintu. Koper itu berisi barang-barang Mina dan Jaerin.
Jaehyun menyimpan satu baju Mina untuk di simpan di lemari, ia ingin menyimpan kenangan dari wanita itu. Begitu juga Mina, ia membawa satu baju Jaehyun untk di simpan di rumahnya nanti. Bahkan Jaehyun meminta Mina untuk menyimpan beberapa baju Jaerin disini, Jaehyun pasti akan merindukan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL WE DIVORCE ? [✔]
RomanceWalau hati dan logika terus berkata untuk menetap, namun ego berbisik untuk meninggalkan. Tak ada yang siap untuk menghadapi perpisahan. Semuanya ingin tetap bersama seperti dulu. Namun kembali lagi pada ego. Memang pada dasarnya ego akan mengalah...