WILL WE DIVORCE ? [✔]

honeymoon.2

Deburan angin menerpa wajah sepasang suami istri yang sedang menghadap pantai. Walau gelap mereka tetap merasakan hal yang indah.

Bukan pemandangan yang membuat tempat ini indah, tapi orang yang berada dengan kita lah yang membuat tempatnya jadi indah.

Jaehyun menaruh wajahnya di bahu Mina, mengendus aroma istrinya dalam.

"Sayang." panggil Mina.

"Hm."

"Ada yang mau aku tanyain, nih." ucap Mina.

"Apa?" jawab Jaehyun masih dengan menempatkan wajahnya di bahu Mina.

"Kok kamu mau sih nikahin aku."

"Maksudnya."

"Iya kan kita gak pernah deket sebelumnya. Kenapa tiba-tiba ngajak nikah?"

"Kamu sendiri kenapa nerima." tutur Jaehyun.

Mana bisa aku menolak dirimu beserta ketampanan yang ada di dalamnya. Ucap Mina dalam hati.

"Gatau kenapa tiba-tiba yakin aja gitu, gatau alasan sebenernya apa." jawab Mina.

"Iya sama, aku juga gatau alasan yang sebenernya tuh apa, tapi aku yakin aja kamu emang rumah aku."

Tiba-tiba hening, mereka menikmati aroma pantai yang menenangkan.

"I love you."

Tubuh Mina menegang seketika, tiga kata itu seketika membuat kakinya lemas. Ia menoleh ke suaminya, mengusap wajahnya dengan lembut. Mencium bibir yang disukainya baru-baru ini.

Ucapan rasa itu tak di balas dengan kata-kata. Saking bingungnya Mina hanya bisa membalasnya dengan ciuman, berharap Jaehyun akan merasakan balasan yang sama.

-------

Malam pertama di Lombok Mina putuskan untuk memasak sendiri makanan dinner nya.

Mina memasak udang asam manis untuk menu dinner malam ini. Seperti biasa Jaehyun hanya memperhatikan istrinya yang kini sedang lihat memotong dan memasukkan berbagai macam bumbu ke dalam wajan.

Mina berbalik "Mau agak pedes atau biasa aja?"

"Up to you" jawab Jaehyun santai.

"Kan kamu yang mau ini, ya terserah kamu lah." Jawab Mina dengan memasang muka sebal.

Jaehyun mendekat, memeluk dan mengendus aroma istrinya itu. "Asal itu buatan kamu ya bebas mau rasanya kaya gimana pun aku suka." ucap Jaehyun tepat di belakang telinga Mina.

Mina berbalik, kembali melanjutkan kegiatan masaknya dengan jantung yang sudah berdegup tak karuan. Suaminya itu memang pandai membuat jantungnya menjadi tak sehat.

-----

"Ini enak banget, yang"

Kata terakhir yang di ucapkan Jaehyun membuat Mina bergidik. Antara aneh, geli, dan tak suka.

"Jangan manggil yang boleh ga?" tanya Mina dengan suara pelan, namun Jaehyun bisa mendengarnya.

Jaehyun mengernyitkan dahi, "Kenapa? Gak suka?"

Mina mengangguk, "Aneh aja." Jaehyun mengangguk paham. "Oke, aku bakal cari nickname yang lain deh. Kamu juga boleh manggil aku apapun sesuka kamu."

"Aku panggil Jae aja, ya."

Jaehyun memasang muka sebal "Apaan ga ada spesial spesialnya, panggilan khusus kek. Masa Jae sih, semua orang juga manggil aku itu."

"Kamu itu istimewa buat aku, aku pengen kamu punya panggilan khusus buat aku." lanjutnya.

"Iya iya, nanti aku pikir pikir lagi deh, semoga aja ketemu yang lucu."

-----

"Tidur sih, Jae. Udah malem ini, waktunya istirahat." Jaehyun hanya melihat Mina sekilas sebelum kembali berfokus pada layar televisi di hadapannya.

Mina mendelik, ia menyesal telah menyewa villa ini. Pasalnya villa ini menyediakan play station yang tentu saja benda ini merupakan hal ter-favorit Jaehyun.

Mina bertujuan tidur terlebih dahulu, matanya sudah tidak tahan menahan rasa kantuk.

"Mina." panggil Jaehyun. "Sini dulu sih, bentar."

"Aku cape, Jae. Gakuat pengen tidur." jawab Mina.

"Iya aku tau, tapi sini dulu bentar."

Mina menuruti keinginan suaminya. Ia duduk di atas sofa sedangkan Jaehyun di bawah.

"Usapin rambut aku." tutur Jaehyun.

Mina kebingungan "Apaan coba. Aneh-aneh aja kamu tuh."

"Usapin aja siih." Jaehyun merengek seoerti anak kecil.

Mina akhirnya menurut. Jaehyun tersenyum melihat Mina yang sangat penurut.

"Biar apa sih diginiin." tanya Mina. Jaehyun menjawab "Biar aku ga ngerasa kehilangan kamu."

Mina mendengus, "Jaehyun jangan lebay deh, aku ga kemana-mana. Udah ah aku ngantuk mau tidur."

Mina pun meninggalkan suaminya yanag masih berfokus pada layar televisi.

Vomment