"Deeeyyyy~~" Ucap Febi.
Dey yang sedang mengambil air minum tersebut berbalik badan. "Kenapa Bii?" Tanya Dey.
"Tar malem ke pasar malem yuk? bareng Mira sama Jesslyn juga" Ucap Febi.
"Boleh, Bi. Je gimana? Mau kan?" Tanya Dey ke Jesslyn.
Jesslyn tidak langsung menjawab, ia menatap Mira. Mira yang mengerti akan tatapannya itu pun mengangguk. Jesslyn pun mengiyakan ajakan Dey.
"Yeay asik!! Oke kalo gitu sekarang kita makan siang ya. Yuk, Bi masak" Ajak Dey ke Febi.
Pertanyaan itu pun direspon dengan tatapan aneh dari 3 orang yang berada di ruangan itu. Mereka Mira, Febi, dan Jesslyn pun saling bertukar pandang. Dey terheran melihat kejadian itu.
"Kenapa? Kok pada liat-liatan gitu sih? Ada yang salah ya?" Tanya Dey dengan polosnya.
"Yaampun Dheaaaa, ini tuh masih jam 10. Dan tadi kamu baru selesai sarapan sama nyemilin snack mulu. Ga cukup emangnya?" Ucap Febi yang gemas melihat Dey.
"Oh iya ya? Maaf, kadang aku suka lupa kalo udah makan tadi, hehehe" Mereka bertiga pun tertawa mendengar jawaban dari Dey. Bahkan Febi yang berada di dekatnya pun secara reflek menepuk jidat sang kekasih.
Sambil menunggu malam tiba pun, mereka menghabiskan waktu dengan menonton beberapa film. Namun kali ini Dey dan Febi duduk berjauhan, untuk menghindari situasi yang membuat keempatnya tidak nyaman. Dey duduk di sebelah kanan sofa, dan Mira di sisi kirinya. Jesslyn duduk di lantai yang dilapisi karpet. Sementara Febi berbaring dengan bantal di kepala, yang tidak lama membuatnya tertidur.
Akhirnya malam pun tiba.
Keempatnya sudah berada di pasar malam. Cukup ramai, maklum saja malam ini adalah malam minggu dimana setiap orang berpacaran, menghabiskan waktu dengan kerabat dekat mereka. Penuh tawa, penuh suka cita, kadang diselingi perdebatan kecil yang lucu atau rengekan anak kecil yang tak diperbolehkan menaiki wahana.Keempat gadis itu saling bergandengan. Dey, Mira, Jesslyn lalu Febi. Sebenarnya tak terlalu bergandengan karena Dey sudah memegang popcorn yang ia temukan di bagian depan pasar malam.
"Mau naik apa sih?" Tanya Dey sambil mengunyah makanannya. Mira yang ditanya hanya mengangkat bahunya tak tahu dan melemparkan pertanyaan itu ke Jesslyn.
"Ini kan ide Febi. Jadi mau naik apa Bi?" Tanya Jesslyn.
Febi yang ditatap ketiganya itu hanya menggaruk kepalanya kebingungan. Ia menoleh kesana kemari mencari wahana yang cocok.
"Rumah hantu mau?"
"Ah modus pengen meluk"
"Iya modus"
"Wuuuu"
Jawab ketiganya kompak."Yaudah bianglala deh ayuk" Ucap Febi asal lalu menarik Jesslyn ke arah wahana tersebut.
Dey juga menarik Mira dan mengikuti Febi dan Jesslyn.
Terlihat Dey dan Mira yang menaiki bianglala tersebut setelah Febi dan Jesslyn, namun Febi yang terlihat pucat tersebut meneguk ludahnya.
"Kenapa Bii?" Tanya Jesslyn melihat Febi pucat.
"Eh? Engg---Engga, Gapapa kok Jee" Ucap Febi sedikit bergetar.
"Lo takut tinggi ya?" Tembak Jesslyn, Febi jelas terdiam mendengar ucapan Jesslyn tersebut, melihat Dey dan Mira yang sibuk dari kejauhan tersebut, Jesslyn memberanikan diri untuk memeluk Febi guna memberikan sedikit rasa aman kepadanya. "Gapapa Bi, ada gw kok disini" Ucap Jesslyn.
Febi merasakan keringat dingin, ia melihat Jesslyn yang tersenyum kepadanya tersebut, lalu ia membalas pelukan Jesslyn tersebut.
Berbeda dengan Dey, ia dan Mira terlihat menikmati bianglala tersebut.
"Dey" Ucap Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenyataan yang Telah Ternoda
Fanfiction[18+] Febi, gadis SMA dengan sejuta misteri yang sangat dekat dengan Rifa. Teman teman mereka bahkan menjuluki mereka layaknya seperti pasangan. Karena keduanya selalu bersama bahkan terkadang terlihat mesra. Senyuman Febi hampir tak pernah hilang k...