54

1.6K 73 9
                                    

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Hanna sesuai janji telah datang ia dengan perasaan yang amat berdebar itu berusaha tenang sambil melihat hasil kerja keras adik Viny serta yang lainnya.

"Ih keren banget kalian"

"Ada yang kurang ga kak?"

"Kurang Vinynya doank aja ini mahh" Jawab Hanna santai yang membuat keenam lainnya tersenyum senang.

"Kalian mau ngapain habis ini?"

"Istirahat dulu sih kak. Capek" Ucap Dey sambil berjalan menjatuhkan tubuhnya di sofa. Kemudian diikuti yang lainnya.

Febi menggeleng melihat yang lainnya. Hanna menyenggol Febi. "Aku mau ngomong" Ucap Hanna yang diangguki Febi.

"Pinjem Febinya bentar ya" Ucap Hanna yang diangguki yang lainnya. Keduanya pun berjalan menjauh.

"Ada apa kak?" Tanya Febi saat Hanna menghentikan langkahnya dan menatap Febi.

"Jadi gini, kak Hanna gatau semuanya siap apa engga, tapi kak Hanna mau ngomongin ini nanti di acaranya kakak kamu" Jawab Hanna mantap.

Febi mengerutkan keningnya. "Maksud kak Hanna?" Febi menatap Hanna dengan tatapan bingung, tapi ia mulai menangkap apa yang ingin dibicarakan oleh Hanna.

Hanna mengangguk. "Iya kak Hanna mau ngelamar kakak kamu, gimana?" Jawab Hanna dengan yakin.

Febi terdiam. Ia bingung harus menjawab apa, Febi juga tak tahu harus bagaimana, ini semua tergantung kakaknya sendiri.

Hanna mengerti, Hanna memegang tangan Febi sebentar. "Izinin kak Hanna buat ngomongin itu ke kakak kamu, lanjutin acaranya kaya biasa ya" Ucap Hanna.

Febi mengangguk canggung, lalu mereka berdua kembali kepada teman temannya. Hanna kembali melakukan aktivitasnya dan Febi duduk di sofa sebelah tempat Dey sedang merebahkan dirinya.

"Kamu kenapa, Bi?" Tanya Dey sebaliknya Febi dari pembicaraanya dengan Hanna.

"Eh, kenapa apanya?"

"Ditanya malah balik nanya"

"Hehe, nanti aja ya. Kamu juga bakal tau kok. Mending bantuin yang lain beberes lagi yuk" Ajak Febi ke Dey, dan Dey pun menyetujuinya.

*****

16.42

"Oke teman-teman, semua persiapan udah selesai nih. Aku mau ucapin makasih buat kalian yang udah mau bantu dari kemarin. Nah jadi Kak Viny kan bakal dateng sekitar jam 6an, kita masih ada waktu buat dandan dan waktu bebas. Jadi terserah kalian mau ngapain asal jangan berantakin lagi ya hehe" Ucap Febi setengah teriak di hadapan teman-temannya.

Amel dan Eli yang datang hampir bersamaan dengan Hanna sudah ikut membantu tadi. Ada 3 kamar mandi di rumah ini, Dey, Mira, dan Jesslyn memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, Dey di kamar Viny, Mira di kamar Febi, dan Jesslyn di kamar mandi bawah. Hanna berada di pekarangan depan terlihat sedang memantapkan hatinya agar tidak gugup nanti ketika melamar Viny.

Vivi dan Chika pergi ke kamar Dey nampaknya akan ada sesuatu yang mereka perbincangkan.

"Kamu kenapa jadi pendiem aja? Aku salah ya, udah maksa kamu buat baikan lagi ama Febi padahal kamu belum siap?" Tanya Chika yang sebenarnya dari kemarin ingin membahas hal ini namun selalu diurungkan sambil menundukkan kepalanya.

Vivi pun menatap Chika, hatinya begitu terpukul melihat kekasihnya muram karena kesalahan yang dia buat sendiri. Vivi perlahan memberanikan diri untuk menantap Chika, diraihnya dagu mungil itu agar wajah sang kekasih mau menatapnya.

Kenyataan yang Telah TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang