38

2.2K 78 7
                                    

Vivi dan Chika tengah berada di sebuah tepian toko, berniat menyebrang ke tempat makan sebelah. Hujan yang cukup lebat itu memaksa mereka untuk mencari tempat tertutup.

Vivi melepas jaketnya, berniat mengorbankan jaketnya untuk payung ia dan Chika menuju ke tempat makan yang akan mereka tuju. "Eh ntar basah tau"

"Udah gapapa" Chika pun mengangguk pasrah menuruti kemauan Vivi. Keduanya akhirnya menyebrang ke arah tempat makan itu.

Sesampainya di tempat itu, Vivi langsung menarik Chika menuju ke arah kursi yang berada di pojokan itu, membuat Chika berdecak.

"Mas!!" Panggil Vivi ke arah pelayan yang kemudian menghampiri keduanya. "Bakso, Sõmay, batagor, cilok ya" Vivi tersenyum kemudian menatap Chika. "Kamu apa Chik?"

"Hah? Kirain mesenin aku sekalian...."

"Hahahaha kayak ga tau porsi makan aku aja Chikkk Chikkk..."

"Yaudah deh, bakso aja mas" Setelah pelayan itu pergi, keduanya pun terdiam bermain dengan ponselnya masing masing.

Vivi sesekali melirik ke arah Chika, jujur saja ia cukup kesal karena hujan yang membuat rencananya gagal. Untungnya Chika mau pergi ke suatu tempat terlebih dahulu daripada langsung pulang begitu saja.

"Lagipula, ini bukan malam minggu juga sih" Tenangnya dalam diri.

"Besok masih malming kan walau malem ini jalan?" Tanya Vivi. Chika menurunkan ponselnya, mengetuk ketuk dagunya.

Vivi meringis takut ada penolakan dari Chika, namun kemudian kedua sudut bibirnya terangkat kala Chika mengangguk dan tersenyum.

"Lagian malem ini hujan, kalo gak hujan mungkin bakalan lain jawabannya"

Keduanya kembali diam sampai akhirnya makanan keduanya hadir. "Selamat makan Vi"

"Eee-eee Iya Chik. Met makan" Entah apa yang membuatnya gugup. "Eh mas minumnya susu coklat yaaa"

"Sama Es jeruk mas"

Setelah itu, keduanya sibuk memakan makanan mereka. Chika sesekali tertawa melihat banyaknya porsi yang dipesan oleh Vivi.

"Banyak bangeettt tauuu"

"Iyaaa. Mau bantuin gak?" Chika menggeleng. "Harus habisin sendiri!"

"Suapin"

"Sini sini" Chika mengambil piring batagor yang tersisa kemudian menyuapi Vivi.

Selang beberapa menit, minuman yang mereka pesan pun sudah diantarkan. Chika dan Vivi sama sama meminumnya. Vivi yang ingin melanjutkan suap menyuap tadi pun beranjak dari kursinya dan duduk di sebelah Chika.

Chika terkaget karena badan Vivi yang terlalu dekat, hal tersebut membuat jantungnya berdetak tak teratur.

"Chik?" Panggil Vivi.

Tak ada jawaban dari Chika.

"Chikaaa?" Panggil Vivi lagi.
Chika yang kaget tersebut segera tersadar dan menatap Vivi yang menatapnya tersebut.

"E..eh? Iya Vi? Kenapa tadi?" Tanya Chika.

"Kamu kenapa bengong? Tumben banget bengong" Jawab Vivi menggelengkan kepalanya.

Chika segera menggeleng dan mengusap wajahnya dengan tangan.

"Duuuhhhh, kenapasihhh" Gerutu Chika sambil mengusap wajahnya.

"Lah kok nanya, kamu yang kenapa" Vivi memegang tangan Chika dan fokus untuk menatap Chika.

Chika menyadari hal tersebut dan langsung menunduk karena tak kuat ditatap Vivi intens seperti itu.

Kenyataan yang Telah TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang