Cempaka Dan Cusco

5K 379 108
                                    








"Bang Johnny" Mark berjalan mendekat ke arah pria yang masih membelakanginya. "Kenapa bang?".





Johnny membalikan tubuhnya dan memeluk Mark ala pria sebentar, ia menepuk-nepuk bahu Mark bangga.





"Sehat Mark" ucap Johnny sambil mengajak Mark duduk.





"Alhamdulillah bang gini aja sih haha, kenapa?".




"Ada yang mau abang tanyain soal Arin".





"Oh Arin, kenapa bang?" tanya Mark dengan mencoba terlihat biasa saja. Jujur ia sangat ingin mengusir pria dia didepannya itu. 





"Sekarang Arin dimana?" tanya Johnny to the point.



Mark tak langsung menjawab, ia mengerutkan dahinya sebentar. Ia bingung harus jawab apa sekarang.





"Gatau sih bang pas abis dari nikahan pak Lingga kita udah ga ketemu lagi, tapi yang Mark tau tempat kerja dia masih dideket sini. Satu blok sama Hendra, Raihan".






Hening







Tunggu apa yang Mark katakan saat memmutuskan untuk mengakhiri kesepakatan mereka? Apa perkatakannya barusan dengan waktu itu sesuai tidak.





"Mark?".





"Iya bang"





"Kamu keliatan dewasanya kalau pake seragam dinas" Mark mengusap lengan bajunya dan tertawa.





Saat masa kuliah Mark keduanya tidak seakrab ini, bahkan mungkin jauh dari kata Akrab. Selain kuliah dan urusan Bem yang menumpuk tidak ada yang Mark lakukan. Begitu juga dengan Johnny saat mengajar Mark dulu yang ia tau Mark adalah ketua kelas kekasihnya, hanya itu.






Dan perlahan saat Mark lulus kuliah mereka mulai dekat, dan sudah seperti saudara.





"Bantu abang balikan sama Arin lagi, bisa?" ucap Johnny.





Hei ini bukanlah persahabatan perempuan yang dimana dia rela menjauh dari orang yang ia sayangi demi orang lain. Dan Mark tidak sebodoh itu, ia tersenyum manis sambil mengangguk ke arah Johnny dengan jiwanya yang sedikit gila.




Karna jujur dalam hati ia tertawa menertawakan kebodohan dirinya yang lalu. Yang mau saja di bodohi keadaan.





"Kita udah enggak kontekan lagi bang, coba abang check dia di apartemen ninety seven di depok. Terakhir ketemu dia ngusir Mark".









🍃🍃🍃









Johnny sungguh-sungguh saat mengatakan ia akan berubah dan kembali pada Arin. 4 Hari setelah ia menetap di Indonesia pria itu sengaja ke perumahan cempaka dan melihat apakah rumah dia yang dulu yang menjadi seluruh saksi cinta kedua masih bisa ia dapatkan atau tidak.





Selain Arin, Johnny pernah mengencani wanita lain tapi ntah kenapa rasanya seperti Arinlah tempat ia harus pulang, seperti Arinlah jodohnya.





Bahkan kesepakatannya dengan Grizelle tidak mengubah sedikitpun perasaan Johnny pada Arin. Meski sulit di pungkiri bahwa Johnny kesepian sekarang saat Grizelle tidak ada.







"Jadi gimana pak?" tanya Johnny pada pemilik rumah.





"Niatnya unit itu mau di ancurin mas, udah aga rapuh juga. Banyak perbaikan sana sini".





"Jangan pak, nanti saya aja yang perbaiki"






Setelah berdikusi cukup panjang dengan beberapa pertimbangan akhirnya Johnny bisa berjalan lega sambil tersenyum bangga ke arah rumah yang dulu sempat ia tinggali.





Dulu rumah itu masih menggunakan kunci biasa, sekarang sudah memakai kode keamanan.





Juga kamar belakang aga di perluas. Dan sekarang ada wastafel di ujung  antara pintu kamar belakang dan tembok dapur.






Johnny masih ingat dulu ia pindah rumah, karna pekerjaan yang sangat menumpuk juga kesehatannya yang kurang baik. Saat itu Johnny sudah mulai menjauh dari Arin.





[10.11]

Yudha

Gmn? Dpt?






Me

Ya







Yudha

Gue otw bawa makan kesana






Me


Sip, thank you bro










🍃🍃🍃







Gadis kecil itu bertolak pinggang di depan gadis cantik yang masih bergulung mesra dengan selimut.





Arin tidak mengerti sudah satu jam ia membangunkan si putri tidur, tapi masih saja gadis itu tak bangun-bangun.





Tidak heran Nuara suka sekali telat semasa kuliah dulu.





"Makanya lu kalau mau party inget hari oy" Arin kini merangkak ke ranjang Naura dan berdiri tepat di sebelah kaki Naura. "Bangun sat bangun.. Oy.. Oy" ucap Arin sambil mendang kaki Naura berkali-kali





Mereka ada tanda tangan kontrak di Cafe Plaza pukul 8 lalu dilanjut pemontretan salah satu brand perfume di Qorikancha museum di Cusco, Peru.




Dan Sekarang hampir pukul 8 dengan Naura yang masih asik dengan alam mimpinya.




Ternyata lebih baik berurusan dengan kertas-kertas ketimbang manusia.





"NAAAA KITA MAU KETEMU SAMA SAMMY LASWELL DAN LU MASIH MOLOR. astaga pala gue".





"NANA SETAN BANGUN GA LU"





"ANJING EMOSI"





Arin berjalan sambil mengentak-hentakan kakinya kelantai dan berjalan ke arah kamar mandi.




Gadis itu menarik selang air kloset ke luar dari kamar mandi dan menyemprotkan tepat di jidat Naura.





Lalu setelahnya gadis itu pergi keluar untuk mencari greentea latte di jajaran hotel yang mereka sewa. Gadis itu tak peduli dengan suara cempreng Naura saat memakinya salah siapa, ia susah dibangun.





Arin dengan seorang Sammy Laswell si pemilik brand perhiasan ternama adalah pria yang sungguh sexy, jadi Arin tak ingin melewatkannya sedikitpun.





[09.21]

Naura

Dimana?






Me

Lobby







Naura

Otw






🍃🍃🍃




---
Yoookk heheheh
Thanks for readers 😚😚💕




See U🌱

DREAM - JOHNNY NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang