Coffeeshop

4.1K 380 98
                                    









"Nona Horison" teriak Johnny saat Arin akan memasuki mobilnya.





Gadis itu dengan tangan yang mulai basah berbalik dan menatap canggung Johnny.






Ia takut, tapi ia harus berdamai dengan masa lalunya.





Tidak ada Hendra, Mark, Raihan atau Tiar yang bisa dimintai tolong. Atau mungkin pak Yudha. Ia harus menghadapinya kali ini.





"Iya pak" ujar Arin sambil tersenyum.





"Bisa kita bicara? " tanya Johnny hati-hati. Ia sangat menunggu moment ini dimana ia dan Arin bisa berhadapan dan saling menatap.




"Saya masih ada pekerjaan yang harus di lakukan pak. Kalau mau pukul 3 sore kita bisa bertemu di coffeeshop depan pusat pembelanjaan Heaven".





"Iyaa.. Iyaaa aku akan datang. Tepat waktu".





Arin tersenyum sesaat kemudian mengangguk. Ia ijin untuk pamit.





Saat mobil Arin telah meninggalkan parkiran dan berjalan sekitar 500 meter gadis itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan mulai menenangkan dirinya. Kalau semua akan baik-baik saja.





Ia semua akan baik-baik saja.





Tangannya basah oleh keringat dingin, juga bergetar. Matanya sedari tadi menahan diri untuk tidak menangis.





Ntah itu menangis karna ketakukan atau menangis karna rindu.





Gadis itu terdiam sesaat sambil memikirkan sesuatu. Disaat seperti ini tidak ada yang benar-benar bisa diajak bercerita. Naura tidak mungkin, Mark apalagi, Hendra terlalu sibuk. Juga Raihan. Andai Tiar masih ada mungkin Arin akan langsung menelponnya dan memintanya untuk datang sekarang juga.





Dan akhirnya setetes air mata yang sedari tadi ditahanpun lolos. Ia merindukan semua, kebersamaan yang selalu mereka semua jalani setiap harinya. Juga waktu bersama Johnny.






Nanti sore Arin harus menyelesaikan semuanya dengan Johnny, dan ya tidak ada waktu lagi tidak baik juga untuk terus mengulur waktu.






Namun pertanyaannya apa Arin bisa menghadapi Johnny seorang diri karna dirasa tidak mungkin bila dirinya meminta Naura.





Arin tampak berfikir lama sampai satu nama muncul di dalam fikirannya.






Me

Dam?

Bisa temani aku sore ini





Arin menghela nafasnya sesaat sebelum menekan send pada layar.






Lalu tak lama gadis itu mulai kembali menjalankan mobilnya, menuju ke tempat dimana Naura tengah sibuk dengan kamera.





Sedangkah tak jauh dari tempat Arin tengah menepi Johnny baru saja sampai di ruangan Sam.





Pria itu membuka pintu ruangan Sam dan melihat Janet disana tengah duduk manis di sofa sambil memakan salad buahnya, dan Sam yang tengah fokus dengan semua hal yang ada di mejanya.





DREAM - JOHNNY NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang