Myself

3.8K 349 146
                                    







"Lu beneran mau balik" tanya Arin murung.




"Lah iya ini udah di bandara bocil" ucap Hendra gemas, gadis kecil itu sudah lebih dari 5 kali mengulang kata yang sama dengan nada yang sama.




Mungkin karna keduanya memiliki jam kerja yang lumayan menyita waktu jadi saat memiliki waktu luang mereka hanya berguling-guling di ranjang.




Rencana Arin itu pergi dan menjelajahi sekitaran Melbourne hilang sudah saat lagi lagi melihat Hendra terus saja tertidur di ranjangnya. Ranjang keduanya yang bersebelahan sangat terlihat kontras perbedaanya dimana ranjang Hendra selalu tidak karuan setiap kali Arin melirik kearahnya.




"TIDUR TEROOOOS" teriak Arin sewaktu-waktu.




Dia ingin jalan-jalan, tapi ia takut pergi sendiri. Dan juga sejak pertemuannya dengan Johnny sore itu Arin lebih banyak menghindari Johnny secara personal.



"Hati-hati yook" ujar Arin sambil mencubit pipi Hendra dan menarik nya dengan gemas.




"Heh anying sakit oy, gada otak ".




"Lu gada akhlak. Dahlah sono pergi"




"Dih tadi ngomong jangan balik" sindir Hendra sambil memutarkan bola matanya malas.




Sedangkan Arin hanya tertawa renyah, tak lama Hendra menarik Arin kedalam pelukannya. Dan memeluk gadis mungil itu sebentar sebagai tanpa perpisahan.




"Gue pulang dulu ya" ujar Hendra, tangannya tak henti mencubiti pipi Arin dengan sedikit keras. "Gue usahain akhir tahun ke Peru".




Hendra melepaskan tangannya dari bahu Arin, pria itu mulai berjalan menjauhi Arin dengan setelan kasual juga tas backpack di punggungnya.





Ting




Ting









XXX89XXXXX72

Saya di parkiran

Bisa kita bicara






"Apaan sih, Kebiasaan ini bawahan baru gue dari Laswell suka banget ganggu"




Tanpa membuka pesan dari Johnny Arin kembali memasukan ponselnya kedalam saku celana jeans nya dan menatap lurus kedepan. Ia benar-benar ingin memastikan Hendra pergi sebelum gadis itu pulang.





Ting






XXX89XXXXX72

Kamu sibuk?

Saya masih nunggu






Me

Maaf bapak

Saya sedang sarapan diluar





XXX89XXXXX72

Boleh saya menemui
kamu disana?





Me

Jika bapa ingin
membicarakan soal
pekerjaan silahkan,

tapi jika itu soal urusan pribadi.

Tolong bisa beri saya
waktu untuk berfikir sebentar

DREAM - JOHNNY NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang