Back or Next

3.9K 372 126
                                    




Lagi-lagi sore itu hujan deras kembali turun dan mengguyur seluruh kawasan jakarta dengan pesonanya.




Arin merentangkan tangannya perlahan sambil terus memikirkan kejadian tapi pagi, gadis itu tersenyum kecut sambil memperhatikan setiap air hujan yang turun dari balik jendela kamar nya.




"Kaka gak bisa terus maksain kehendak kaka, pas kaka udah jauh dari aku" ucap Arin pagi itu sambil terus terisak. Ia sama sekali tak bisa menegakan kepalanya.




Persetanan dengan masalalu kenapa Arin harus menyebut Johnny kakak, terkutuklah gadis itu.




Jika di tanya apa gadis itu ingin kembali, mungkin hati kecilnya berkata iya. Tapi ego nya sudah tak lagi menginginkannya.




Alih-alih memulai kembali, Arin lebih baik memulai sesuatu yang baru dengan orang baru juga.



Cukup lama Arin dan Johnny saling menguratakan apa yang ada difikiran dan hati mereka. Tentang Johnny yang terus berusaha mendapatkan Arin kembali, atau tentang Arin yang ingin lepas.




Apa tidak ada wanita di dunia selain dirinya, itu yang selalu Arin katanya. Itu bukan cinta, Johnny tak mencintainya seperti dulu. Itu hanyalah sebuah obsesi.




"ADEK" panggil ayah dari ruang tengah.




Dengan cepat Arin mengambil jaket yang tengah ia gantung dan berjalan cepat kearah ayahnya berada.




Gadis itu terseyum sebentar dan memeluk sang ayah dengan penuh kasih sayang.





"Kamu gak akan kemana-mana apa selama dirumah?" tanya ayah, tiba-tiba ibu yang baru saja berjalan dari dapur ikut menyiakan ucapan ayah.




Lalu dengan cepat Arin menggeleng dan tertawa. Ia tidak tau harus apa. Itu opsi pertama, selanjutnya gadis itu cukup malas melakuan apapun. Kadang saat lapar saja gadis itu malas menyunyah yang membuat nya tak jadi makan.




"Ikut Banyu ke Subang mau?" tawar si pria manis yang sedari tadi tengah bermain game sendirian disana.




"Lah om mau pulang?".




"Kemaren kan kamu usir om" Arin tertawa, apaan itu. Gadis itukan hanya bercanda. "Ayoo disana banyak akang-akang ganteng".





"Ga doyan akang-akang ah, doyan nya koko-koko hahahaha".





Banyu mendelik sesaat, sedangkan Arin tertawa dengan cukup keras melihat ekspresi sebal yang dilayangkan om nya itu.




Apa Arin harus ke Subang untuk menghindari Johnny lagi. Yaps lagi.




Karna sudah banyak usaha yang Arin lakukan untuk menghindari Johnny namun lagi-lagi pria itu datang dengan tiba-tiba.




"Ehh gadeh om, besok aku ada janji sama temen lama hehe"




Anggap saja Arin gila karna mengiyakan tawaran Johnny untuk ke rumahnya besok.




Cukup gila untuk seseorang yang sudah mengorbankan semuanya untuk menjauh.




Arin fikir dia butuh cara itu untuk benar-benar Johnny pergi dari hidupnya. Johnny meminta satu kesempatan untuk ia memperlihatkan usaha yang telah dirinya lakukan untuk mendapatkan Arin kembali.




DREAM - JOHNNY NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang