Malam ini sekitar jam 00:30 abay, Hisyam, dan azmi giliran menjaga keamanan di pesantren y bisa dibilang mereka itu sedang ngronda malam.Ustadz faruq sengaja memerintah abay untuk ngronda karna ustadz ingin menanamkan sikap disiplin dan saling menjaga dalam diri abay, dan berharap abay bisa berubah menjadi santri yang baik, patuh dan takdzim kepada para ustdaz di pesantren.
" Kang abay, antum mau keliling gak? Atau mau jaga disini..?" Tanya azmi
" gue ngantuk.. Gue pengen tidur.. Aagghhh.. 😴😪" ucap abay sambil menguap
" Akang pengen kopi..? Biar ana ke dapur bikin kopi.." Ucap hisyam.
" Nahhhhh cocok, sonoh bikinin gue kopi jangan lupa sama cemilannya juga oke.." Suruh abay.
" Kalo kamu mi...? Mau kopi juga..?" Tanya hisyam pada azmi.
" Samain aja deh ana mh kang hehee.." Ucap azmi
" kalo gitu ana permisi yh Assalamu'alaikum.." Ucap Hisyam
" Wa'alaikumsalam.." Ucap abay dan azmi.
Abay dan azmi terdiam tak saling bicara di halaman pesantren. Mata abay kini sayup-sayup menahan kantuk, sedangkan azmi fokus pada hafalan kitabnya.
Mata abay kini terpaku pada gugusan para bintang, ia perlahan mulai menghitung gugusan bintang itu, azmi yang melihat tingkah abay langsung tersenyum ramah kepadanya seraya menggelengkan kepala.
" Dandanan metal tapi suka sama bintang juga.." Gumam azmi lirih
Abay menggaruk tengkuknya yang gatal, dihalaman pesantren banyak sekali nyamuk, karna di pesantren tak ada obat nyamuk akhirnya mereka memutuskan untuk ngeronda menggunakan sarung sebagai penghalang nyamuk.
Abay bangun dari tempatnya dan berjalan ke arah azmi lalu duduk disamping azmi. Ia mencoba untuk mendekat dan mengamati apa yang sedang azmi baca.
" Lo lagi baca apaan..? Kok komat-kamit gitu..?" Tanya abay polos.
" Oh ini... Ana lagi baca kitab kang, kitab risalahtul anbiya, kitab yang menceritakan tentang perjalanan dakwah nabi.." Ucap azmi tersenyum ramah.
" Ohh... Boleh gak lo ajarin gue..?" Ucap abay lirih seraya mengangguk mengerti.
" Apa kang..? Suara akang gak jelas boleh di ulang gak..? Tadi akang ngomong apa yh..?" Tanya azmi.
Karna banyak suara jangkrik yang menemani ronda malam mereka, jadi azmi hanya mendengar suara abay dengan suara yang samar-samar.
" Ehh gak, noh liat.. Kopi dah dateng.." Ucap abay mengalihkan pembicaraan.
Azmi kini mengalihkan pandangannya ke arah hisyam yang membawa tiga gelas kopi hitam dan cemilan yang tersusun rapi di atas nampan.
Hisyam berjalan hati² ke arah abay dan azmi, karna di dapur tak ada seorangpun yang masih terjaga akhirnya hisyam memutuskan untuk membuat kopinya sendiri.
" Lo lama banget sih..?" Protes abay.
" Afwan kang tadi gak ada siapa² di dapur jadi ana sendiri yang bikin kopinya, terus tadi ana nyari cemilan di luar, alhamdulillah warung sebelah masih buka dan ana beli cemilan ini.." Ucap hisyam.
Mereka bertiga asik menyeruput kopi masing-masing yang tadi dibuat oleh hisyam. Abay nampak menikmati kopi itu dan begitu pun azmi dan hisyam.
Sesudahnya abay berpamitan ingin jalan-jalan sebentar mencari angin malam di sekitar asrama, ia ingin berjalan mengelilingi pesantren tanpa ditemani oleh seorang pun.
YOU ARE READING
Pesantren Rock N'Roll
RomansJangan menilai seseorang dari penampilannya saja, tapi nilai lah perilaku serta akhlaknya. mungkin penampilannya terlihat tak pantas atau berantakan tapi akhlaknya itu baik. dan sebaliknya mungkin seseorang penampilannya alim tapi perilakunya buruk.